Pelaku Penembakan di Amerika Suka Membunuh  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 26 Desember 2012 15:26 WIB

Sejumlah detektif kepolisian Kota New York City mengidentifikasi lokasi kejadian di dekat jenazah korban penembakan di Empire State Building, New York, Amerika Serikat, Jumat (24/8). REUTERS/Keith Bedford

TEMPO.CO, New York - William Spengler, 62 tahun, pelaku penembakan terhadap dua petugas pemadam kebakaran di Webster, Amerika Serikat, meninggalkan pesan. Dalam lembaran catatan yang saat ini dipegang polisi, mantan narapidana itu mengatakan jika ulahnya telah direncanakan.

"Saya masih harus bersiap-siap untuk melihat berapa banyak (rumah) yang bisa saya bakar dan melakukan apa yang saya ingin lakukan, membunuh orang," kata Kepala Kepolisian Webster, Gerald Pickering, menirukan kalimat yang diketik Spengler, Selasa, 25 Desember 2012.

Menurut Pickering, Spengler telah menyiapkan rencana penembakan dengan matang. Ia sengaja memulai kebakaran di sebuah rumah di tepi danau di negara bagian New York itu sebelum menembaki korbannya ketika mereka mendekat. Polisi mengatakan Spengler telah melakukan "posisi untuk benar-benar menjadi penembak jitu" dalam penyergapannya.

Mantan napi yang pernah dipenjara selama 17 tahun itu menggunakan tiga senjata, yaitu senapan Bushmaster semiotomatis kaliber 223, senjata dengan kaliber yang sama yang digunakan oleh Adam Lanza dalam pembantaian Sandy Hook. Ia juga dipersenjatai dengan revolver kaliber 38 Smith & Wesson, dan senapan 12 gauge.

Peristiwa nahas itu terjadi sesaat sebelum fajar di malam Natal, sebuah panggilan darurat datang dari pinggiran Kota Webster, sebuah lokasi favorit wisata perahu di tepi Danau Ontario, di mana sebuah rumah dan mobil terbakar. Ternyata Spengler sengaja memulai kebakaran dan kemudian menunggu petugas sambil berbaring.

Dua petugas pemadam kebakaran tiba dan siap dengan alat mereka sementara dua petugas lainnya tetap di kendaraan mereka. Dua pria, yang semuanya relawan, ditembak pada saat mereka mendekat. Dua tewas dan dua luka-luka. Petugas yang terluka diperkirakan akan segera pulih.

Usai melakukan aksinya, Spengler akhirnya menembak dirinya sendiri tepat di kepala dan tewas. Tubuhnya ditemukan di pantai sebelah Danau Ontario.

TELEGRAPH | MUNAWWAROH

Berita terpopuler lainnya:
Terluka Saat Bercinta, PNS Ini Tuntut Kompensasi

Fakta tentang Natal yang Sedikit Diketahui Orang

10 Film yang Layak Ditunggu di 2013

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya