TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama menominasikan Senator Massachusetts, John Kerry, menjadi menteri luar negeri pada periode kedua kepemimpinannya. Mantan calon presiden 2004 dari Partai Demokrat ini sebelumnya menjabat Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Amerika Serikat.
Penunjukkan pria 69 tahun ini dilakukan setelah Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Susan Rice, menarik namanya dari pertimbangan sebagai menteri pekan lalu. Amerika menghadapi banyak pekerjaan rumah dalam hubungan luar negerinya, termasuk soal perang sipil di Suriah, isu bom nuklir Iran, perang di Afganistan, dan menavigasi hubungan ekonomi yang kompleks dengan Cina.
Kerry, putra seorang pejabat Departemen Luar Negeri Amerika, menjadi aktivis antiperang sekembalinya mengikuti wajib militer dengan terjun ke medan Perang Vietnam. Ia merupakan politikus senior Partai Demokrat.
"Perjalanan hidup John telah mempersiapkan dirinya untuk peran ini," kata Obama saat mengumumkannya bersama Kerry; istrinya: Teresa Heinz Kerry; dan Wakil Presiden Joe Biden di Ruang Roosevelt--hanya beberapa langkah dari Kantor Oval. "Setelah menunjukkan keberanian di Vietnam, ia memahami bahwa kita memiliki tanggung jawab untuk menggunakan kekuatan Amerika, terutama kekuatan militer kita, secara bijaksana."
Sebelum dilantik, Kerry akan diundang dalam forum dengar pendapat, yang diharapkan akan diselenggarakan bulan depan. Beberapa senator Republik, seperti Bob Corker dari Tennessee, anggota Komite Hubungan Luar Negeri, menyatakan akan mendukung pencalonan tersebut.
AP | TRIP B
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya