TEMPO.CO, Washington - Teka-teki siapa Person of Year 2012 Majalah Time terjawab sudah. Dia adalah Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Managing Editor Time, Richard Stengel, mengumumkan sendiri siapa tokoh pilihan mereka tahun ini. Menurutnya, pilihan jatuh pada Obama karena dia dianggap luar biasa memenangkan pemilihan kali keduanya dengan perolehan suara di atas 50 persen, dari sebelumnya "bukan siapa-siapa" ketika pertama kali mencalonkan diri tahun 2008.
Menurutnya, kepemimpinan Obama adalah fenomenal. Obama mulai menjabat pada saat krisis ekonomi menerjang. Namun dia berhasil membawa AS melewatinya. Ia juga dianggap menciptakan hal baru dalam politik, yaitu "keselarasan seperti Ronald Reagan lakukan empat puluh tahun yang lalu."
Ini adalah kedua kalinya Time memilih Obama. Majalah itu mengatakan pemberian Person of the Year pada tahun 2008 adalah untuk kemenangannya atas peluang dan menjadi presiden kulit hitam pertama Amerika Serikat.
"Untuk menemukan dan menempa mayoritas baru, untuk mengubah kelemahan menjadi peluang dan untuk mencari di tengah kesulitan besar, untuk menciptakan kesatuan yang lebih sempurna, Barack Obama adalah Person of Year 2012 versimajalah Time," tulis Stengel dalam pengantarnya.
Sebelumnya, sejumlah nama disebut sebagai nominator. Dari yang 'guyon' seperti pemimpin Korea Utara Kim Jong un, hingga sejumlah nama pemimpin dunia.
TIME | TRIP B
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya