TEMPO.CO, Washington - Departemen Kehakiman AS menghentikan penyelidikan atas kekasih gelap mantan bos CIA, David Petraeus. Paula Broadwell, yang menjalin percintaan dengan Petraeus sejak 2011, semula diselidiki atas kasus "pengintaian" secara maya.
Broadwell dilaporkan seorang wanita lain di Tampa yang keberatan dengan teror yang dilakukannya melalui e-mail. Diduga, ia cemburu kepada Jill Kelley, nama wanita itu, atas kedekatannya dengan Pertaeus.
Pengacara penulis biografi ini, Robert Muse, pada Associated Press menunjukkan surat dari jaksa Robert O'Neill yang mengatakan tidak ada tuduhan federal bagi kliennya terkait dengan "dugaan cyberstalking."
Jenderal Petraeus mengundurkan diri sebagai Direktur CIA pada bulan November setelah diketahui berselingkuh dengan Broadwell. Hubungan tak elok ini terungkap setelah sosialita Jill Kelley membeberkan dirinya diancam oleh Broadwell untuk menjauh dari Petraeus dan Jendral John Allen, Komandan Pasukan AS di Afganistan.
Kelley melaporkan e-mail ancaman itu ke FBI sehingga memicu investigasi lain FBI. Belakangan diketahui Kelley berselingkuh dengan Allen, yang kini sedang diselidiki oleh inspektur jendral Pentagon.
Seorang juru bicara Departemen Kehakiman menolak berkomentar atas pernyataan pengacara Broadwell terkait kasus itu.
AP | TRIP B
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya