TEMPO.CO, Connecticut - Toko senjata di mana pelaku penembakan di SD Sandy Hook, Adam Lanza, mencoba untuk membeli senapan tiga hari sebelum kejadian kini obral dagangan. Dick’s Sporting Goods di Danbury, Connecticut yang menjual peluru lebih murah 5 sen ini mengobral dagangannya dengan memberi potongan hingga 50 persen.
Keputusan untuk memulai penjualan secara obral datang setelah mengentalnya pro dan kontra mengenai perlu atau tidaknya kontrol senjata di AS. Presiden Obama dikabarkan telah melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Joe Biden dan tiga anggota kabinetnya dalam upaya untuk "mulai mencari cara-cara mencegah tragedi serupa di Newtown."
Adam Lanza, 20 tahun, dilaporkan melaju 13 mil dari rumahnya di Sandy Hook, Connecticut, ke toko itu pada 11 Desember dan bertanya tentang cara membeli senapan. Dia urung membawa pulang senjata hari itu, karena sesuai undang-undang, ada masa tunggu untuk bisa mendapatkannya.
Kini, hampir seluruh barang dagangan di toko itu diobral. Sebuah kotak berisi 2.000 peluruWinchester M-22, misalnya, didiskon hingga US$ 20 menjadi hanya US$ 109,99.
Selain memberi potongan harga, mereka juga menawarkan program 'Buy One Get One' untuk senapan. Namun kendati obral besar-besaran, toko ini terlihat sepi.
Dick’s Sporting Goods adalah salah satu pemasok terbesar perlengkapan kegiatan luar ruang, aksesori, dan pakaian di AS. Manajer Dick di Danbury, Connecticut, menolak untuk mengomentari program obral penjualan mereka.
DAILY MAIL | TRIP B
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya