SD Sandy Hook Buka Lagi, Diawali Konseling Trauma

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Selasa, 18 Desember 2012 22:18 WIB

Petugas polisi mengamankan sejumlah siswa sekolah dasar Sandy Hook setelah terjadi penembakan di halaman sekolah yang menewaskan 26 orang termasuk 20 siswa sekolah dasar di Newtoon, Connecticut, (14/12). REUTERS/Newtown Bee/Shannon Hicks

TEMPO.CO, Connecticut - Setelah mengalami tragedi memilukan akhir pekan lalu, sekolah dasar Sandy Hook di Newtown, Connecticut, Amerika serikat, kembali beroperasi. Kepala sekolah sementara, Charles Dumais, dalam sebuah e-mail kepada orang tua siswa menyatakan sekolah akan dimulai dua jam lebih lambat dari biasanya. Di hari pertama, sekolah menyediakan konselor bagi siswa dan keluarganya. "Ini adalah hari untuk memulai penyembuhan," kata Dumais.

Kendati sudah kembali beroperasi, pejabat sekolah belum memutuskan kapan proses belajar-mengajar di sekolah itu akan dimulai. Kemungkinan baru akan dilakukan setelah proses pemulihan trauma psikis selesai.

Sebagai bagian dari pemulihan itu, mereka akan berpindah ke Chalk Hill School di Monroe. Ruang kelas di sekolah itu tengah disiapkan untuk menampung siswa Sandy Hook. Papan besar bertulisan "Selamat datang siswa Sandy Hook" terpampang.

Salah satu orang tua siswa, Gina Wolfman, mengatakan dua putrinya akan kembali bersekolah mulai besok. Ia mengaku sedikit khawatir, tapi membulatkan hati untuk kembali mengirim anaknya ke sekolah itu. "Saya pikir mereka ingin kembali bersua temannya dan berbagi," katanya.

Letnan George Sinko dari kepolisian Newtown menyatakan keputusan untuk mengirim kembali anak-anaknya ke sekolah itu atau memindahkannya sepenuhnya tergantung pada orang tua siswa.

Peristiwa penembakan di sekolah dasar Sandy Hook bermula pada Jumat pagi waktu setempat. Peristiwa keji ini menewaskan 26 orang, 20 di antaranya anak-anak. Sang pelaku, Adam Lanza, 20 tahun, bunuh diri seusai melakukan aksi kejinya.

Pada pagi di hari nahas itu, Lanza meninggalkan rumahnya menuju sekolah dasar tempat ibunya mengajar, dengan membawa senjata api. Ia pergi setelah menghabisi nyawa ibunya dengan cara menembaknya.

NEW YORK TIMES | TRIP B

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya