Presiden Mursi Tunda Kunjungannya ke Gedung Putih
Editor
Choirul Aminuddin
Rabu, 5 Desember 2012 18:01 WIB
TEMPO.CO, Kairo - Kecamuk politik di Mesir yang kian mengganas membuat Presiden Mohammed Mursi menunda kunjungannya ke Gedung Putih, Amerika Serikat, yang sedianya dilakukan pada Rabu pagi waktu setempat, 5 Desember 2012.
Kabar yang beredar di akun Twitter menyebutkan kunjungan Mursi bakal ditunda hingga awal tahun depan. Keputusan penundaan ini memicu spekulasi bahwa gerakan anti-pemerintah di Mesir makin meningkat.
Kolumnis Washington Post, Jackson Diehl, dalam ocehannya di akun Twitter, Rabu, menulis, "Pertemuan menarik dengan utusan Ikhwanul Muslimin di Washington dipimpin oleh Essam El Haddad. Kunjungan Mursi ke Gedung Putih kemungkinan diadakan pada 17 Desember 2012 hingga Februari (tahun depan)."
Hal senada disampaikan oleh jurnalis dan bekas kepala pusat pemberitaan televisi Mesir, Abdel Latif El-Menawy. Dia menulis di Twitter, "Kunjungan Mursi ke Gedung Putih ditunda hingga Februari atau Maret."
Media Independen Mesir mengutip keterangan juru bicara kepresidenan Yaseer Ali, Selasa, 4 Desember 2012. Ali menolak kabar yang menyebutkan bahwa perubahan jadwal kunjungan Presiden Mursi disebabkan oleh kondisi negara menjelang referendum.
"Kami tidak menerima pernyataan resmi dari Amerika Serikat atau Uni Eropa terkait deklarasi (referendum)," bantah Ali dalam sebuah pernyataan seraya meminta agar media lebih akurat dalam pembuatan berita.
Ali melanjutkan, Presiden Mursi menerima undangan kunjungan resmi ke Washington dari Amerika Serikat pada September 2012. Kunjungan itu dijadwalkan Desember 2012.
Kantor berita Turki, Anadolu, mengatakan Mursi mengunjungi Washington setelah dia turut serta dalam perayaan ulang tahun kedua revolusi Tunisia sesuai undangan Presiden Tunisia, Moncef Marzouki, pada 17 Desember 2012. Jika perjalanannya sesuai rencana, maka Mursi ke Washington hanya dua hari setelah pelaksanaan referendum konstitusi baru, 15 Desember 2012.
Amerika Serikat meminta kelompok anti-Mursi dan pemerintah di Mesir agar menahan diri. Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Mark Toner, seperti dikutip media mengatakan, Gedung Putih juga mengikuti perkembangan situasi di Mesir dari jarak dekat. "Kami meminta para pengunjuk rasa mengekspresikan padangannya secara damai," ujar Toner seperti dilaporkan AFP.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Terpopuler:
Dilema Jika Bayi Kate Middleton Kembar
Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat
Jika Tak Segera Dirawat, Kondisi Kate Bisa Fatal
6 Jam, Pangeran William Rela Jaga Kate Middleton
Tak Punya Anak, Perempuan Arab Ikhlas Dimadu
Tren di Jepang, Lelaki Memilih Lajang
Pangeran William Kunjungi Kate di Rumah Sakit