Presiden Mursi Tunda Kunjungannya ke Gedung Putih  

Reporter

Rabu, 5 Desember 2012 18:01 WIB

Presiden Mesir Mohamed Mursi. REUTERS/Andrew Kelly

TEMPO.CO, Kairo - Kecamuk politik di Mesir yang kian mengganas membuat Presiden Mohammed Mursi menunda kunjungannya ke Gedung Putih, Amerika Serikat, yang sedianya dilakukan pada Rabu pagi waktu setempat, 5 Desember 2012.

Kabar yang beredar di akun Twitter menyebutkan kunjungan Mursi bakal ditunda hingga awal tahun depan. Keputusan penundaan ini memicu spekulasi bahwa gerakan anti-pemerintah di Mesir makin meningkat.

Kolumnis Washington Post, Jackson Diehl, dalam ocehannya di akun Twitter, Rabu, menulis, "Pertemuan menarik dengan utusan Ikhwanul Muslimin di Washington dipimpin oleh Essam El Haddad. Kunjungan Mursi ke Gedung Putih kemungkinan diadakan pada 17 Desember 2012 hingga Februari (tahun depan)."

Hal senada disampaikan oleh jurnalis dan bekas kepala pusat pemberitaan televisi Mesir, Abdel Latif El-Menawy. Dia menulis di Twitter, "Kunjungan Mursi ke Gedung Putih ditunda hingga Februari atau Maret."

Media Independen Mesir mengutip keterangan juru bicara kepresidenan Yaseer Ali, Selasa, 4 Desember 2012. Ali menolak kabar yang menyebutkan bahwa perubahan jadwal kunjungan Presiden Mursi disebabkan oleh kondisi negara menjelang referendum.

"Kami tidak menerima pernyataan resmi dari Amerika Serikat atau Uni Eropa terkait deklarasi (referendum)," bantah Ali dalam sebuah pernyataan seraya meminta agar media lebih akurat dalam pembuatan berita.

Ali melanjutkan, Presiden Mursi menerima undangan kunjungan resmi ke Washington dari Amerika Serikat pada September 2012. Kunjungan itu dijadwalkan Desember 2012.

Kantor berita Turki, Anadolu, mengatakan Mursi mengunjungi Washington setelah dia turut serta dalam perayaan ulang tahun kedua revolusi Tunisia sesuai undangan Presiden Tunisia, Moncef Marzouki, pada 17 Desember 2012. Jika perjalanannya sesuai rencana, maka Mursi ke Washington hanya dua hari setelah pelaksanaan referendum konstitusi baru, 15 Desember 2012.

Amerika Serikat meminta kelompok anti-Mursi dan pemerintah di Mesir agar menahan diri. Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Mark Toner, seperti dikutip media mengatakan, Gedung Putih juga mengikuti perkembangan situasi di Mesir dari jarak dekat. "Kami meminta para pengunjuk rasa mengekspresikan padangannya secara damai," ujar Toner seperti dilaporkan AFP.

AL ARABIYA | CHOIRUL

Terpopuler:

Dilema Jika Bayi Kate Middleton Kembar

Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat

Jika Tak Segera Dirawat, Kondisi Kate Bisa Fatal

6 Jam, Pangeran William Rela Jaga Kate Middleton

Tak Punya Anak, Perempuan Arab Ikhlas Dimadu

Tren di Jepang, Lelaki Memilih Lajang

Pangeran William Kunjungi Kate di Rumah Sakit

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya