Rusuh di Mesir, Polisi Bentrok dengan Demonstran

Reporter

Rabu, 5 Desember 2012 13:35 WIB

Para demonstran Mesir meneriakkan yel-yel dalam aksi unjuk rasa di deoan istana kepresidenan di Kairo, Mesir, Selasa (4/12). AP/Nasser Nasser

TEMPO.CO, Kairo - Polisi Mesir terpaksa menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa penentang Presiden Mohammed Mursi. Demonstran murka karena Mursi tetap akan melakukan referendum terhadap draf konstitusi baru Mesir.

Puluhan ribu orang tumplak di depan Istana Presiden untuk menyampaikan protes. Siaran langsung televisi pemerintah tampak menayangkan gambar-gambar sejumlah demonstran merusak garis polisi dan menutup jalan menuju istana presiden, Selasa malam waktu setempat, 4 Desember 2012.

Beberapa sumber mengatakan, ketika pengunjuk rasa mengepung istana, Presiden Mursi sedang berada di kantornya. Namun pemimpin dari kelompok Ikhwanul Muslimin ini meninggalkan kerumunan massa.

Rawya Rageh dari Al Jazeera melaporkan dari Kairo, "Kami melihat ribuan orang mengelilingi istana dari empat penjuru. Jumlah mereka terus bertambah hingga mendekat ke tembok istana presiden. Kelompok oposisi bertekad akan tetap melakukan aksi duduk di luar istana."

"Pesan yang mereka sampaikan, Mursi dianggap telah gagal membuktikan kepada rakyat Mesir bahwa dia adalah presiden bagi seluruh rakyat Mesir, bukan sebagai pemimpin kelompok Ikhwanul Muslimin."

Ribuan orang yang berada di jalan mengibarkan bendera Mesir, meneriakkan nada menjatuhkan Mursi, dan menolak Ikhwanul Muslimin sebagai akar Mursi, yang dianggap telah menjual revolusi guna menjatuhkan Husni Mubarak tahun lalu.

Banyak di antara pengunjuk rasa, yang duduk-duduk di depan istana, berasal dari daerah pinggiran Heliopolis. Dengan keras, mereka meneriakkan yel-yel yang mirip ketika melawan rezim bekas Presiden Husni Mubarak tahun lalu.

Koresponden BBC di Kairo, Jon Leyne, mengatakan, polisi bekerja keras membubarkan para demonstran yang mulai brutal. "Aksi saling berhadapan ini mengakibatkan sejumlah pengunjuk rasa cedera," lapor Leyne.

Selain di depan Istana Presiden, Leyne menjelaskan, ribuan pengunjuk rasa juga berkumpul di Lapangan Tahrir. "Kami tak sanggup berbicara, di sana tidak ada keadilan," ucap salah seorang demonstran, Israa Wafid, kepada Reuters.

Unjuk rasa di Mesir disusul pula oleh sedikitnya delapan harian yang berhenti terbit sehari. Mereka memprotes terancamnya kebebasan pers. Harian independen Al-Tahrir menyebutnya sebagai "tirani telah berdiri di Mesir". Sejumlah harian menolak terbit pada Selasa, 4 Desember 2012, atau mengosongkan halaman depan sebagai bentuk protes terhadap kebebasan pers yang tercakup dalam konstitusi baru.

AL JAZEERA | BBC | CHOIRUL

Berita Terpopuler:
Rhoceng, Rhoma-Aceng untuk 2014 Ramai di Twitter

Golkar Tak Mau Dipermalukan Bupati Aceng

Jokowi Ngotot Harga Tiket MRT 1 Dolar

Bos Antivirus McAfee Tertangkap di Meksiko

Banyak Tekanan, Fany Octora Batal ke Komnas Anak

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya