TEMPO.CO, Kairo - Sejumlah hakim di Mesir menolak mengawasi pelaksanaan referendum atas draft undang-undang dasar baru yang akan diselenggarakan dalam waktu dua pekan.
Keputusan tersebut disampaikan menyusul konfrontasi antara Mahkamah Agung Mesir dengan pendukung Presiden Mohammed Mursi.
Mahkamah mengatakan, lembaganya menolak pekerjaan tersebut setelah anggota gerakan Islam, Ikhwanul Muslimin, mencegah lembaga ini mengawal pelaksanaan konstitusi baru sesuai dengan kewenangannya.
Pada bagian lain, kelompok oposisi unjuk rasa memprotes referendum yang akan digelar pada Kamis, 6 Desember 2012. Mereka mengatakan Mursi telah mengingkari janji untuk tidak mengadakan referendum bila tidak mendapatkan konsesus nasional.
"Front Keselamatan Nasional mengutuk aksi tidak bertanggung-jawab oleh oleh presiden republik yang mengadakan referendum atas konstutisi sah yang ditolak oleh sebagian besar rakyatnya," ujar juru bicara kelompok oposisi dalam sebuah pernyataan.
Oposisi yakin bahwa draft konstitusi yang ada telah melemahkan dasar-dasar kebebasan. Ketegangan di Mesir meninggi antara Presiden Mursi dan pendukungnya dari Ikhwanul Muslimin dari satu sisi berhadapan dengan penentangnya dari kelompok sekuler.
BBC | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Heboh Video Ahok, PRJ Belum Mau Berkomentar
Protes Ahok Soal PRJ Dinilai Tak Tepat
Pria Ini Ungkap Misteri Vonis Bebas Misbakhun
Misbakhun Bebas Berkat ''Jasa'' Orang-orang Ini
Bupati Garut Aceng: Saya Masih Sayang Fany
Berita terkait
Menuju Perbaikan Hubungan, Menlu Mesir dan Turki Bertemu di Kairo
18 Maret 2023
Turki memutuskan hubungan dengan Mesir setelah penggulingan Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin yang didukung Ankara.
Baca SelengkapnyaPengadilan Mesir Vonis 12 Tokoh Ikhwanul Muslimin Hukuman Mati
15 Juni 2021
Pengadilan sipil tertinggi Mesir menguatkan vonis hukuman mati untuk 12 tokoh senior Ikhwanul Muslimin atas kerusuhan 2013 lalu
Baca SelengkapnyaMesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca Selengkapnya