TEMPO.CO, Den Haag - Pengadilan kejahatan perang Yugoslavia yang dibentuk PBB di Den Haag, Belanda, membebaskan bekas Perdana Menteri Kosovo, Ramush Haradinaj, serta dua pembantunya, Idriz Balaj dan Lahi Brahimaj, dari segala dakwaan.
Keputusan tersebut disampaikan oleh ketua majelis hakim yang memimpin persidangan, Bakone Justice Moloto, Kamis, 29 November 2012. Menurut hakim Moloto, mereka tidak terbukti melakukan segala dakwaan jaksa.
Dalam sidang sebelumnya, Brahimaj dihukum bersalah sehingga harus menjalani kurungan penjara enam tahun. Namun, dalam persidangan, seperti yang didakwakan jaksa bahwa ketiganya telah melakukan penyiksaan dan pembunuhan terhadap rakyat sipil Serbia pada perang 1990 untuk memerdekakan diri dari Beograd, ibu kota Yugoslavia, ternyata tidak terbukti.
Sebelum dibebaskan, Brahimaj telah menjalani hukuman penjara selama empat tahun. "Kalian tidak bersalah. Oleh sebab itu, harus dibebaskan dari hukuman penjara," kata hakim Moloto.
Setelah dibebaskan dari segala tuduhan oleh majelis hakim, ketiganya langsung diterbangkan dengan pesawat khusus oleh pemerintah Kosovo. Mereka disambut oleh Perdana Menteri Hashim Thaci, yang pernah menjadi pesaing dalam perebutan kekuasaan. Di jalan-jalan protokol ibu kota Pristina, tampak pemandangan kerumunan massa yang menyambut mereka sambil meneriakkan yel-yel kemenangan.
"Perasaan saya bercampur aduk, keadilan telah berpihak kepada saya dan rakyat saya," kata Haradinaj dalam sebuah wawancara melalui telepon setibanya di Pristina. "Butuh waktu lama, dan saya melihat ke depan untuk membantu membangun masyarakat Kosovo."
Pembebasan ini dikecam oleh Serbia yang sangat percaya bahwa proses peradilan terhadap musuhnya itu bias. Keputusan itu datang setelah pengadilan membebaskan dua jenderal Kroasia, Ante Gotovina dan Mladen Markac, bulan ini.
Dua jenderal ini memimpin pasukannya dalam perang 1995 guna menguasai kembali wilayah Kroasia yang diduduki oleh pasukan Serbia. Pada proses persidangan, keduanya didakwa oleh jaksa telah membunuh ratusan warga sipil Serbia.
AL JAZEERA | THE NEW YORK TIMES | CHOIRUL
Berita terpopuler lainnya:
Palestina Ingin Seperti Indonesia
Indonesia Tak Akan Buka Hubungan Diplomatik Israel
Turki Cabut Pelarangan Jilbab
Informan CIA Kasus Bin Laden Mogok Makan
Ketika Dubes Palestina Kelimpungan Mau Merokok
Berita terkait
Top 3 Dunia: Buka Puasa Penambang Kosovo, Cina Bangun Pangkalan Besar di Dekat Taiwan
43 hari lalu
Top 3 dunia adalah kisah penambang Kosovo berbuka puasa, kemenangan Putin di Pilpres Rusia hingga Cina bangun pangkalan di dekat Taiwan.
Baca SelengkapnyaBuka Puasa Ramadan di Kedalaman 800 Meter, Penambang Kosovo: Kami Lebih Dekat dengan Tuhan
43 hari lalu
Kosovo adalah negara mayoritas Muslim dan ratusan penambang di tambang timah, seng, dan perak milik negara turut menjalankan puasa Ramadan.
Baca SelengkapnyaPresiden Serbia: Tak Akan Akui Kemerdekaan Kosovo, meski Diganjar Nobel Perdamaian
20 Januari 2024
Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan bahwa menghargai aspirasi warga Serbia lebih penting daripada mengakui kemerdekaan negara tetangga Kosovo.
Baca SelengkapnyaSinga dan Beruang di Suaka Kosovo Lebih Asyik Bermain Salju daripada Hibernasi
26 November 2023
Singa dan beruang di cagar alam Pristina, Kosovo, lebih suka bermain di salju, daripada melakukan hibernasi sebagaimana kondisi alaminya.
Baca SelengkapnyaPasukan NATO Kawal Perbatasan Kosovo dan Serbia, Ini Sebabnya
26 November 2023
Pasukan Inggris berpatroli di perbatasan Kosovo dan Serbia sebagai bagian dari kehadiran penjaga perdamaian NATO untuk mencegah kekerasan
Baca SelengkapnyaBuntut Konflik di Gaza, UEFA Tunda Laga Kosovo vs Israel di Kualifikasi Euro 2024
12 Oktober 2023
UEFA menunda semua laga kualifikasi Euro 2024 di Israel selama dua pekan ke depan akibat konflik Hamas vs Israel.
Baca SelengkapnyaKosovo: Pengerahan Pasukan Serbia di Perbatasan Mirip Rusia ketika Akan Serbu Ukraina
2 Oktober 2023
Kosovo menilai pengerahan pasukan Serbia di perbatasan kedua negara seperti perilaku Rusia terhadap Ukraina sebelum invasi.
Baca SelengkapnyaPria Serbia Bersenjata Baku Tembak dengan Polisi Kosovo, Empat Tewas
25 September 2023
Para penyerang membarikade diri di sebuah biara Ortodoks Serbia dekat desa Banjska di wilayah Kosovo berpenduduk mayoritas Serbia.
Baca SelengkapnyaKosovo - Serbia Panas, NATO Siap Turun Tangan
20 Juni 2023
Pasukan NATO di Kosovo siap menghadapi situasi apa pun jika tindakan kekerasan serupa dengan yang muncul baru-baru ini mengancam perdamaian.
Baca SelengkapnyaPresiden Aleksandar Vucic Prihatin Kekerasan di Kosovo yang Mengincar Warga Serbia
19 Juni 2023
Presiden Serbia Aleksandar Vucic memperingatkan ketegangan yang pecah di Provinsi Kosovo adalah kondisi terburuk dalam hampir seperempat abad
Baca Selengkapnya