Pengadilan PBB Bebaskan Bekas PM Kosovo  

Reporter

Jumat, 30 November 2012 15:24 WIB

Masyarakat menyaksikan pesta kembang api, merayakan ulang tahun pertama kemerdekaan Kosovo di Pristina (18/2). Tahun lalu Kosovo memisahkan diri dari Serbia. Foto: AP/Visar Kryeziu

TEMPO.CO, Den Haag - Pengadilan kejahatan perang Yugoslavia yang dibentuk PBB di Den Haag, Belanda, membebaskan bekas Perdana Menteri Kosovo, Ramush Haradinaj, serta dua pembantunya, Idriz Balaj dan Lahi Brahimaj, dari segala dakwaan.

Keputusan tersebut disampaikan oleh ketua majelis hakim yang memimpin persidangan, Bakone Justice Moloto, Kamis, 29 November 2012. Menurut hakim Moloto, mereka tidak terbukti melakukan segala dakwaan jaksa.

Dalam sidang sebelumnya, Brahimaj dihukum bersalah sehingga harus menjalani kurungan penjara enam tahun. Namun, dalam persidangan, seperti yang didakwakan jaksa bahwa ketiganya telah melakukan penyiksaan dan pembunuhan terhadap rakyat sipil Serbia pada perang 1990 untuk memerdekakan diri dari Beograd, ibu kota Yugoslavia, ternyata tidak terbukti.

Sebelum dibebaskan, Brahimaj telah menjalani hukuman penjara selama empat tahun. "Kalian tidak bersalah. Oleh sebab itu, harus dibebaskan dari hukuman penjara," kata hakim Moloto.

Setelah dibebaskan dari segala tuduhan oleh majelis hakim, ketiganya langsung diterbangkan dengan pesawat khusus oleh pemerintah Kosovo. Mereka disambut oleh Perdana Menteri Hashim Thaci, yang pernah menjadi pesaing dalam perebutan kekuasaan. Di jalan-jalan protokol ibu kota Pristina, tampak pemandangan kerumunan massa yang menyambut mereka sambil meneriakkan yel-yel kemenangan.

"Perasaan saya bercampur aduk, keadilan telah berpihak kepada saya dan rakyat saya," kata Haradinaj dalam sebuah wawancara melalui telepon setibanya di Pristina. "Butuh waktu lama, dan saya melihat ke depan untuk membantu membangun masyarakat Kosovo."

Pembebasan ini dikecam oleh Serbia yang sangat percaya bahwa proses peradilan terhadap musuhnya itu bias. Keputusan itu datang setelah pengadilan membebaskan dua jenderal Kroasia, Ante Gotovina dan Mladen Markac, bulan ini.

Dua jenderal ini memimpin pasukannya dalam perang 1995 guna menguasai kembali wilayah Kroasia yang diduduki oleh pasukan Serbia. Pada proses persidangan, keduanya didakwa oleh jaksa telah membunuh ratusan warga sipil Serbia.

AL JAZEERA | THE NEW YORK TIMES | CHOIRUL

Berita terpopuler lainnya:
Palestina Ingin Seperti Indonesia

Indonesia Tak Akan Buka Hubungan Diplomatik Israel

Turki Cabut Pelarangan Jilbab

Informan CIA Kasus Bin Laden Mogok Makan

Ketika Dubes Palestina Kelimpungan Mau Merokok

Berita terkait

Top 3 Dunia: Buka Puasa Penambang Kosovo, Cina Bangun Pangkalan Besar di Dekat Taiwan

43 hari lalu

Top 3 Dunia: Buka Puasa Penambang Kosovo, Cina Bangun Pangkalan Besar di Dekat Taiwan

Top 3 dunia adalah kisah penambang Kosovo berbuka puasa, kemenangan Putin di Pilpres Rusia hingga Cina bangun pangkalan di dekat Taiwan.

Baca Selengkapnya

Buka Puasa Ramadan di Kedalaman 800 Meter, Penambang Kosovo: Kami Lebih Dekat dengan Tuhan

43 hari lalu

Buka Puasa Ramadan di Kedalaman 800 Meter, Penambang Kosovo: Kami Lebih Dekat dengan Tuhan

Kosovo adalah negara mayoritas Muslim dan ratusan penambang di tambang timah, seng, dan perak milik negara turut menjalankan puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya

Presiden Serbia: Tak Akan Akui Kemerdekaan Kosovo, meski Diganjar Nobel Perdamaian

20 Januari 2024

Presiden Serbia: Tak Akan Akui Kemerdekaan Kosovo, meski Diganjar Nobel Perdamaian

Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan bahwa menghargai aspirasi warga Serbia lebih penting daripada mengakui kemerdekaan negara tetangga Kosovo.

Baca Selengkapnya

Singa dan Beruang di Suaka Kosovo Lebih Asyik Bermain Salju daripada Hibernasi

26 November 2023

Singa dan Beruang di Suaka Kosovo Lebih Asyik Bermain Salju daripada Hibernasi

Singa dan beruang di cagar alam Pristina, Kosovo, lebih suka bermain di salju, daripada melakukan hibernasi sebagaimana kondisi alaminya.

Baca Selengkapnya

Pasukan NATO Kawal Perbatasan Kosovo dan Serbia, Ini Sebabnya

26 November 2023

Pasukan NATO Kawal Perbatasan Kosovo dan Serbia, Ini Sebabnya

Pasukan Inggris berpatroli di perbatasan Kosovo dan Serbia sebagai bagian dari kehadiran penjaga perdamaian NATO untuk mencegah kekerasan

Baca Selengkapnya

Buntut Konflik di Gaza, UEFA Tunda Laga Kosovo vs Israel di Kualifikasi Euro 2024

12 Oktober 2023

Buntut Konflik di Gaza, UEFA Tunda Laga Kosovo vs Israel di Kualifikasi Euro 2024

UEFA menunda semua laga kualifikasi Euro 2024 di Israel selama dua pekan ke depan akibat konflik Hamas vs Israel.

Baca Selengkapnya

Kosovo: Pengerahan Pasukan Serbia di Perbatasan Mirip Rusia ketika Akan Serbu Ukraina

2 Oktober 2023

Kosovo: Pengerahan Pasukan Serbia di Perbatasan Mirip Rusia ketika Akan Serbu Ukraina

Kosovo menilai pengerahan pasukan Serbia di perbatasan kedua negara seperti perilaku Rusia terhadap Ukraina sebelum invasi.

Baca Selengkapnya

Pria Serbia Bersenjata Baku Tembak dengan Polisi Kosovo, Empat Tewas

25 September 2023

Pria Serbia Bersenjata Baku Tembak dengan Polisi Kosovo, Empat Tewas

Para penyerang membarikade diri di sebuah biara Ortodoks Serbia dekat desa Banjska di wilayah Kosovo berpenduduk mayoritas Serbia.

Baca Selengkapnya

Kosovo - Serbia Panas, NATO Siap Turun Tangan

20 Juni 2023

Kosovo - Serbia Panas, NATO Siap Turun Tangan

Pasukan NATO di Kosovo siap menghadapi situasi apa pun jika tindakan kekerasan serupa dengan yang muncul baru-baru ini mengancam perdamaian.

Baca Selengkapnya

Presiden Aleksandar Vucic Prihatin Kekerasan di Kosovo yang Mengincar Warga Serbia

19 Juni 2023

Presiden Aleksandar Vucic Prihatin Kekerasan di Kosovo yang Mengincar Warga Serbia

Presiden Serbia Aleksandar Vucic memperingatkan ketegangan yang pecah di Provinsi Kosovo adalah kondisi terburuk dalam hampir seperempat abad

Baca Selengkapnya