Sejumlah warga Palestina mengelilingi sebuah rumah yang hancur akibat terkena bom yang dilancarkan diudara oleh pasukan Israel di Khan Younis di Jalur Gaza (19-11). REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
TEMPO.CO, Kairo - Gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hamas Palestina akhirnya tercapai. Tokoh penting di balik kesepakatan ini adalah Presiden Mesir Mohammed Morsi.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton bahkan mengucapkan terima kasih atas peran besar Morsi. "Saya ingin berterima kasih kepada Presiden Morsi atas kepemimpinannya untuk mengurangi ketegangan di Gaza dan mengakhiri kekerasan," kata Hillary dalam konferensi pers bersama Menteri Luar negeri Mesir untuk mengumumkan kesepakatan, Rabu, 21 November 2012.
Hillary memuji kesuksesan Morsi. Meski baru menjabat sebagai Presiden Mesir, menurut Hillary, Morsi mampu menunjukkan kepemimpinan negaranya dan menjaga perdamaian di sekitarnya.
"Ini adalah saat-saat kritis untuk kawasan ini. Pemerintah baru Mesir telah mengambil tanggung jawab dan kepemimpinannya telah membuat negara ini menjadi landasan terciptanya stabilitas dan perdamaian di kawasan ini," kata dia, seperti dilansir dari laman Associated Press.
Setelah seminggu serangan Israel ke Gaza, Istana Morsi di pinggiran Kairo menjadi pusat diplomasi Timur Tengah. Ia menerima sejumlah tokoh penting dunia dan mengadakan pembahasan soal gencatan senjata antara Israel dan Palestina. Seperti, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Menteri Luar Negeri Prancis, Perdana Menteri Turki, Emir Qatar, dan masih banyak lagi.
Namun rupanya kemunculan utusan Amerika Serikat, yaitu Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, memberi dampak besar dan mempercepat gencatan senjata yang telah digalang beberapa hari belakangan.
Rencananya, Morsi akan tetap tinggal di kediamannya untuk terus menindaklanjuti isu-isu domestik dan mengamati gencatan senjata di Gaza.