Di Thailand, Obama Minta Didoakan Biksu

Reporter

Senin, 19 November 2012 11:54 WIB

Setelah terpilihnya kembali Barack Obama sebagai presiden Amerika Serikat, Obama bersama istrinya First Lady Michelle Obama dan anak-anak mereka Malia dan Sasha langsung kembali ke Gedung Putih untuk langsung kembali kerja. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Bangkok - Presiden Amerika Serikat Barack Obama memulai lawatan pertamanya ke Asia Tenggara dengan mengunjungi Bangkok, Thailand, Minggu, 18 November 2012. Sesampainya di Bangkok, sore itu juga ia langsung menyempatkan diri untuk mengunjungi sebuah kuil suci Buddha yang sangat terkenal di Bangkok, yaitu Wihara Wat Pho.

Obama yang didampingi Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton bertemu dengan seorang biksu. Dalam suasana santai itu, Obama sempat bercanda kepada biksu itu. Obama minta didoakan. "Kami sedang membahas soal anggaran, kami butuh banyak doa," kata dia saat melempar candaan kepada sang biksu.

Ditemani sang biksu, keduanya melakukan tur keliling wihara melihat "Reclining Buddha", atau yang dikenal dengan patung Buddha berbaring. Mereka bercakap-cakap dengan suara yang sangat perlahan. Termasuk menjaga langkah mereka sepelan mungkin saat melihat-lihat isi wihara yang sangat terkenal di Thailand itu. "Jika ada 80 ribu orang di sini, tidak akan sedamai ini," kata Obama.

Obama juga sempat kembali menyinggung soal doa dari sang biksu saat menggelar konferensi pers bersama Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra usai pembicaraan bilateral kedua negara. "Saya selalu percaya dengan doa," kata dia.

Dia menambahkan, "Jika biksu Budha itu mendoakan saya, saya akan mengambil apa pun getaran baik yang diberikannya untuk menangani beberapa tantangan saat pulang nanti.”

Presiden Obama juga membesuk Raja Thailand Bhumibol Adulyadej, 84 tahun, yang terbaring sakit di Rumah Sakit Siriraj. Obama menyampaikan salam untuk warga Amerika. Mereka pun bertukar hadiah.

Obama memulai tur ke Asia Tenggara selepas dirinya terpilih kembali sebagai Presiden AS. Dalam agendanya, Obama akan mengunjungi tiga negara, yaitu Thailand, Myanmar, dan terakhir ke Kamboja. Kedatangannya ini sekaligus menghadiri pertemuan pemimpin negara-negara ASEAN dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ke-21 di Phnom Penh, Kamboja.

ABCNEWS | MUNAWWAROH

Berita lain:
Peretas Bocorkan Data 5.000 Pegawai Israel

Adele Jadi Politikus Waria Pertama di Kuba

Bapak-Anak Merampok Tujuh Bank

AS-Inggris Peringatkan Risiko Perang Darat Israel

Sulitnya Mendapat Selembar Roti di Suriah

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya