Skandal CIA, Obama Setuju Tunda Promosi Allen

Reporter

Jumat, 16 November 2012 05:20 WIB

John Allen

TEMPO.CO , WASHINGTON- Skandal perselingkuhan Direktur Intelijen Amerika Serikat David Petraeus dan penulis biografinya, Paula Broadwell berdampak meluas. Fakta baru yang terungkap, skandal juga melibatkan Jenderal John R Allen, jenderal bintang empat aktif di jajaran Korps Marinir Amerika Serikat yang menggantikan Petraeus pada 2011 sebagai komandan koalisi internasional di Afganistan. Buntutnya, promosi Allen sebagai Panglima Tertinggi Pasukan NATO di Eropa ditunda.

Penundaan ini, menurut Menteri Pertahanan Leon Panetta, sudah atas persetujuan Presiden Barrack Obama. Menurut Panetta, penunjukkan itu ditunda smentara menunggu hasil penyelidikan skandal ini. "Gedung Putih sudah sepakat akan menuntaskan penyelidikan ini" kata Panetta seperti dikutip Reuters, Rabu 14 November 2012. (baca:Begini Kronologi Selingkuh Bos CIA David Petraeus )

Seorang pejabat Departemen Pertahanan Amerika Serikat, seperti dikutip New York Times menyebut, Biro Investigasi Federal AS (FBI) menyelidiki John Allen, panglima pasukan internasional Security Asistance Force (ISAF) di Afganistan. Allen diketahui berkomunikasi secara intens dengan Jill Kelley, 37 tahun, perempuan warga Tampa, Florida. Kelleylah yang pertama melapor kepada FBI soal surat-surat elektronik (surel) bernada mengancam dari kekasih gelap Petraeus, yang kemudian mengungkap skandal tersebut.

FBI mengungkap sedikitnya ada 20.000-30.000 email korespondensi antara Allen dan Kelley pada periode 2010- 2012. Kedua orang itu berkirim rata-rata 30 halaman surel per hari. Belum jelas benar apa isi komunikasi yang sangat intens tersebut. Saat ditanya apakah ada kemungkinan kebocoran rahasia sensitif, pejabat tersebut hanya mengatakan, komunikasi kedua orang itu "tidak pantas". "Kami prihatin dengan komunikasi yang tidak pantas ini. Kami tak akan berspekulasi mengenai isi dokumen-dokumen yang mereka pertukarkan itu," kata penyidik yang tidak disebutkan namanya itu.

Meski demikian, intensitas komunikasi Allen dan Kelley itu menimbulkan pertanyaan. Allen dianggap menghabiskan banyak waktu untuk membalas surel Kelley tiap hari. Tak jelas pula, kapan Kelley mengenal Allen. Namun Allen pernah bertugas di MacDill sebagai Wakil Panglima US CENTCOM selama tiga tahun sebelum bertugas di Afganistan tahun 2011. (lihat :Pembocor Skandal Bos CIA Bisa Masuk Kamp Militer)



Di Pangkalan MacDill di Tampa, Kelley yang juga istri seorang dokter bedah kanker itu menjadi petugas hubungan masyarakat tak resmi. Ia dan suaminya menjadi teman keluarga Petraeus sejak jenderal bintang empat itu menjadi Panglima Komando Tengah Angkatan Bersenjata AS (US CENTCOM), yang bermarkas di Pangkalan MacDill.

Senin lalu, setelah menyelidiki Allen, FBI dilaporkan mengeledah rumah Paula Broadwell yang ditinggali bersama suaminya di Scott, di Charlotte, North Carolina. Puluhan penyidik FBI Sejak pukul 20.40 terlihat membawa kotak berisi dokumen dalam mobil. Pengeledahan dilakukan dua jam lebih.



WDA | REUTERS | NEW YORK TIMES | CNN

Berita terkait
Eks Bos CIA, Petraeus Diminta Jelaskan Soal Benghazi
7 Jenderal AS yang Tersandung Skandal
Bos CIA Kerap Hadir di Pesta Kelley
Skandal Seks CIA Merembet ke Komandan NATO
Wanita di Pusat Skandal Cinta Pentagon

Skandal Seks Bos CIA Berbuntut Panjang

E-mail Allen Bertabur Kata Mesra

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya