Eks Bos CIA Petraeus Diminta Jelaskan Soal Benghazi

Reporter

Kamis, 15 November 2012 08:54 WIB

David Petraeus. AP/Evan Vucci

TEMPO.CO, Washington - Meski sudah mundur dari jabatannya sebagai Direktur CIA setelah skandal perselingkuhannya terbongkar, Jenderal David Petraeus tetap diminta bicara di Senat Amerika.

Selasa lalu, 13 November 2012, para senator dari Partai Republik dan Partai Demokrat meminta Petraeus menjelaskan serangan mematikan 11 September di Benghazi, Libya. Serangan di Konsulat Amerika Serikat di Benghazi itu menewaskan Duta Besar Amerika Serikat untuk Libya, Christopher Stevens, dan tiga warga Amerika Serikat.

"Saya yakin dia akan bersaksi,” kata Dianne Feinstein, politikus Partai Demokrat yang juga Ketua Komite Intelijen Senat Amerika, seperti dilansir CNN. “Saya rasa dia orang yang bertanggung jawab, dan saya yakin dia akan datang."

Menurut Feinsten, kehadiran Petraeus sangat penting untuk menjelaskan apa yang terjadi selama peristiwa serangan di Benghazi. "Apalagi, saat peristiwa terjadi, Petraeus dikabarkan ada di sana,” ujarnya. “Jadi saya rasa penting untuk mendengar pernyataannya." Feinstein sendiri bertemu pejabat Komite Republik, Saxby Chambliss, dan Direktur Pelaksana CIA Michael Morell.

Seperti diketahui, Washington terguncang dengan pengunduran diri Petraeus, menyusul isu perselingkuhannya dengan Paula Broadwell, yang juga telah menikah. Skandal itu dianggap cukup mengganggu di tengah upaya Senat meminta kejelasan soal tragedi di Benghazi.

Politikus Partai Republik di Komite Intelijen Senat, Marco Rubio, mengatakan, ada banyak pertanyaan yang belum terjawab, dan dia berharap Petraeus dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton akan memberikan kesaksian terkait dengan serangan di Libya. "Dia memiliki peran yang sangat penting," kata Rubio kepada wartawan. "Saya pikir, kita perlu mendengar dari David Petraeus juga."

WDA | REUTERS | CNN

Berita terkait:
Wanita di Tengah Skandal Seks Direktur CIA
Wanita Pengungkap Skandal Seks Bos CIA Doyan Pesta
Skandal Seks Bos CIA, Email Allen Bertabur Kata Mesra
Skandal Seks Bos CIA, Gedung Putih Lindungi Allen

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya