Begini Cara Bos CIA Sembunyikan E-mail ke Pacarnya

Reporter

Selasa, 13 November 2012 12:18 WIB

David Petraeus dan istrinya, Holly. REUTERS/Jeff Haynes/files

TEMPO.CO, WASHINGTON DC -- Aneh bahwa bos CIA bisa ketahuan selingkuh setelah e-mail-nya dilacak. Bagaimana mungkin bos lembaga intelijen terkuat di dunia bisa ketahuan e-mail-nya? Tapi itulah yang terjadi. Meski David Petraeus berusaha keras menyembunyikan lalu lintas e-mail-nya dengan sang pacar gelap, Paula Broadwell, toh upaya ini gagal juga. Tragisnya, kegagalan itu bukan karena trik menyembunyikan e-mail yang salah, tapi karena keteledoran sang pacar.

Sebagai orang yang paham teknik kontra-intelijen, Petraeus pasti tahu berbagai trik untuk menghilangkan jejak. Termasuk bagaimana dia menutupi jejak lalu lintas e-mail-nya dengan sang pacar. Dan inilah yang dia lakukan agar jejak itu tak kelihatan.

Pertama, dia membuat akun e-mail gratisan Gmail. Tentu saja akun ini menggunakan nama palsu. Petraeus kemudian membagi password dan user id e-mail ini ke sang kekasih sehingga masing-masing bisa membuka akun itu kapan pun mereka mau.

Kedua, Petraeus tak pernah mengirim e-mail yang sudah dia buat. Petraeus tahu persis, begitu menekan tombol send di e-mail, maka saat e-mail itu meluncur ke tujuannya akan tertinggal jejak IP Address--nomor unik komputer yang dicatat oleh penyedia Internet, dan ini bakal mudah dilacak.

Jadi bagaiamana caranya agar tidak terlacak? Bukannya mengirim e-mail, Petraeus menulis e-mail di folder draft di akun tersebut lalu membiarkannya di sana setelah di-save. E-mail ini tak akan terkirim ke mana pun.

Nah, Broadwell nantinya akan membuka akun itu--jangan lupa, dia sudah diberi password untuk membuka--lalu mencari folder draft dan membaca e-mail dari sang bos CIA. Broadwell bisa me-reply dengan cara yang sama, yaitu menulis di folder draft dan tak perlu mengirim e-mail itu ke mana pun sehingga praktis tak ada jejak tertinggal.

Aman? Lumayan aman. Sebetulnya trik ini sudah dipahami oleh FBI karena trik inilah yang biasa digunakan para teroris untuk menghindari lalu lintas komunikasi mereka terendus. Trik lain, mengirim e-mail dari warnet, bukan komputer pribadi, sehingga nomor IP Address sulit dilacak.

Dalam kasus Petraeus, masalah terjadi bukan karena trik itu gagal. FBI tahu lalu lintas e-mail tersebut karena kebetulan belaka, yaitu gara-gara Broadwell mengirim e-mail ancaman ke Jill Kelley, teman baik Petraeus.

Rupanya, Broadwell cemburu pada Jill sehingga dia membuat akun palsu dan mengirim e-mail ancaman agar Jill menjauh dari Petraeus. Merasa terganggu dan takut, Jill menceritakan ancaman itu ke temannya, seorang agen FBI, yang kemudian melacak dari mana e-mail ancaman itu berasal. (Baca: Selingkuh Bos CIA Petraeus Terbongkar karena Cemburu) Usut punya usut, ketahuan bahwa e-mail itu berasal dari Broadwell. Belakangan, ketika penyelidikan diteruskan, ketahuan lagi bahwa Broadwell menjalin komunikasi melalui e-mail dengan Petraeus. Maka, terbongkarlah skandal itu.

DARU PRIYAMBODO | WASHINGTON POST

Berita terpopuler lainnya:

Soedirman Penganut Kejawen Sumarah

Begini Asal-usul Keluarga Jenderal Soedirman

Cerita Soedirman Palsu di Atas Tandu

Alasan PPP Mau Calonkan Rhoma Irama Jadi Presiden

Di Sekolah, Jenderal Soedirman Dijuluki Kaji

Teka-teki Rambut Putih Obama

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya