Skandal Bos CIA Petraeus Terbongkar karena Cemburu

Reporter

Minggu, 11 November 2012 09:49 WIB

David Petraeus. AP/Evan Vucci

TEMPO.CO, WASHINGTON DC - Sedikit demi sedikit rahasia hubungan asmara David Petraeus, bos CIA, dengan penulis biografinya, Paula Broadwell, mulai terungkap. Sumber Washington Post yang tak mau diungkap identitasnya bercerita, kisah asmara itu sejatinya terungkap secara kebetulan.

Beberapa bulan lalu, kata pejabat itu, seorang wanita melapor ke FBI karena menerima e-mail ancaman dari “seorang wanita lain”. FBI yang merespons laporan ini kemudian melacak asal mula e-mail tersebut. Hasilnya, terungkap sang pengirim adalah Paula Broadwell.

Semula, FBI mengira ini cuma kasus biasa. Namun, karena ini menyangkut Paula Broadwell, perempuan wartawan dan penulis yang cukup dikenal serta memiliki hubungan dekat dengan pejabat-pejabat di Pentagon, peretasan dilanjutkan.

Hasilnya membuat FBI terkejut. E-mail-e-mail yang disadap menunjukkan bahwa Paula memiliki hubungan dekat dengan Petraeus, sang bos CIA. Sumber Washington Post itu menggambarkan, lalu lintas e-mail Paula dengan Petraeus sangat intens. Banyak di antaranya berisi percakapan-percakapan seksual eksplisit, seperti “bercinta di bawah meja”.

Sumber itu tak bersedia mengungkapkan siapa wanita yang pertama melapor ke FBI dan apa saja ancaman yang dikirim Broadwell kepadanya. Namun, mereka menduga, ancaman itu dikirimkan karena Broadwell cemburu pada si wanita dan merasa hubungannya dengan sang bos CIA terancam.

Masih banyak misteri yang belum terungkap dari skandal yang menggegerkan Amerika ini. Salah satunya, mengapa FBI sampai harus merespons laporan wanita yang menerima e-mail itu. Padahal, si wanita tidak tergolong orang yang perlu diamati. Dia bahkan bukan pegawai negeri atau pegawai yang berhubungan dengan CIA atau FBI.

Skandal ini juga membuka kembali luka lama hubungan antara FBI dan CIA yang sudah menjadi rahasia umum. Kedua lembaga intelijen ini dikenal saling bersaing, meski tugas mereka berbeda. CIA lebih berurusan dengan ancaman dari luar, sedangkan FBI berurusan dengan ancaman nasional yang berasal dari dalam negeri.

Skandal ini juga menjadi isu politik karena peretasan e-mail itu menyangkut nama Petraeus, pensiunan jenderal yang dikenal kehebatannya saat memimpin pasukan Amerika di Afganistan. Peter T. King, senator Republikan yang membidangi masalah intelijen, misalnya, mempertanyakan mengapa FBI tak segera memberi tahu Komite Intelijen tentang peretasan itu. “Aneh, mengapa FBI perlu menyelidiki komputer direktur CIA dan tak melaporkan soal ini ke Presiden?” kata dia.

FBI membantah bahwa mereka telah memata-matai sang bos CIA. Menurut pejabat FBI, investigasi atas e-mail itu dilakukan pada lalu lintas e-mail Broadwell dan sang wanita yang diancam, bukan pada e-mail Petraeus.

DARU PRIYAMBODO | WASHINGTON POST | NEW YORK TIME

Berita terkait
Wanita di Pusat Skandal Cinta Pentagon
Skandal Seks CIA Merembet ke Komandan NATO

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya