Petraeus Kenal "Simpanan"-nya Sejak 6 Tahun Lalu

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Sabtu, 10 November 2012 13:54 WIB

David Petraeus (kiri) dan Paula Broadwell. abcnews.go.com

TEMPO.CO, Washington - Direktur CIA, David Petraeus, secara dramatis mengumumkan pengunduran dirinya, setelah mengaku menjalin hubungan terlarang dengan penulis biografinya, Paula Broadwell. Perselingkuhan keduanya terbongkar setelah FBI meluncurkan penyelidikan atas dugaan peretasan terhadap e-mail Petraeus.

Broadwell, yang selama tiga tahun melakukan riset untuk menulis biografi Petraeus, diketahui memiliki akses khusus ke jenderal itu saat bertugas di Afganistan. Dia beberapa kali menemui Petraeus di Afganistan dan bepergian berdua.

Menurut sumber Daily Mail, Petraeus-Broeadwell pertama kali bertemu 6 tahun lalu saat dia memberi kuliah umum di Harvard University. Broadwell adalah seorang peneliti di universitas itu. Tak jelas apakah saat itu keduanya sudah saling tertarik atau belum.

Broadwell yang pernah menekuni karier di dunia militer kemudian memilih tinggal di Charlotte, North Carolina. Dia menikah dengan seorang radiolog, Dr. Scott Broadwell, dan memiliki dua anak, Lucien dan Landon.

Dalam pengantar biografinya, Broadwell menuliskan pertemuan pertama mereka. "Saya diundang pihak universitas untuk bertemu dengan Letnan Jenderal Petraeus dan kemudian makan malam bersama karena latar belakang militer saya," tulisnya.

Ia menceritakan kepada Petraeus saat itu tentang riset yang tengah dilakukannya. "Dia memberikan kartu nama dan mengenalkannya dengan beberapa peneliti yang melakukan riset sama," tulisnya.

Setelah meraih gelar PhD dalam kebijakan publik pada 2008, ia menyatakan keinginannya untuk mewawancarai Petraeus. Sejak itu, keduanya rajin saling berkirim e-mail.

Dalam sebuah wawancara untuk mempromosikan bukunya, Broadwell menceritakan sisi pribadi Petraeus, termasuk Holly, istrinya. "Dia istri seorang prajurit militer yang luar biasa, seperti halnya menjadi ibu yang luar biasa bagi anak-anak mereka. Saya sangat menghormatinya," katanya.

Broadwell meraih gelar PhD di Kings College London dan menjadi peneliti di Center for Public Leadership di Harvard University.

Dia kerap menjadi narasumber bincang-bincang di televisi, dan rajin menulis opini di New York Times dan Boston Globe, terutama tentang kepemimpinan dan peran wanita dalam dunia pertahanan. Dia juga pernah menjadi model dan demonstrator untuk Kriss, perusahaan senjata kaliber 45. Terakhir, ia menulis artikel berjudul "David Petraeus's Rules for Living" di Newsweek. Kini, saat media sibuk menuliskannya, dia bak ditelan bumi, tak ada yang tahu keberadaannya.

MAIL ONLINE | TRIP B

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya