TEMPO.CO, Washington - Ada kabar bahagia bagi penikmat ganja yang menetap di Washington dan Colorado, Amerika Serikat. Sebab, sejak Selasa, 6 November 2012, tanaman berisi zat adiktif itu sudah bisa dikonsumsi masyarakat setempat secara terbuka, sehingga mereka tak perlu lagi sembunyi-sembunyi kala mengisapnya.
Pelegalan ganja itu disahkan dalam peraturan Inisiatif 502. Pendukung ganja meraup suara 52 persen dalam pengesahan Inisiatif 502. Sedangkan penolaknya hanya meraih 44 persen suara. "Semua suara berasal dari pelbagai kabupaten, desa, dan kota yang berada di bawah Negara Bagian Washington," tulis Los Angeles Times.
Para pemilih pelegalan ganja sendiri memiliki alasan yang aneh dalam pemungutan suara ini. Kata mereka, pelegalan ganja bisa membantu pemerintah menaikkan pendapatan daerah. Sebab, akan ada pajak produksi, pengolahan, dan kepemilikan yang harus dibayarkan ke negara.
"Besar pajaknya sekitar 25 persen yang terbagi dalam tiga tahap," tulis situs berita CNN. "Yakni dari petani ke produsen, produsen ke pengecer, dan pengecer ke pembeli."
Di Colorado, pengesahan ganja diatur dalam Amandemen 64 soal pelegalan, pengaturan produksi, kepemilikan, dan distribusi mariyuana. Dengan aturan itu, warga yang berusia di atas 21 tahun bisa mengantongi ganja seberat 1 ons atau 28 gram.
"Para pemilih sudah menentukan kemauannya," kata Gubernur Colorado, John Hickenlooper. Meski negara sudah mengesahkan penggunaan mariyuana, Hickenlooper tidak menampik soal sulitnya mengatur konsumsi daun itu. Sebab, undang-undang pemerintah pusat masih melarang konsumsi ganja. "Tapi kami akan berusaha untuk menindaklanjuti keinginan masyarakat," ujarnya.
CORNILA DESYANA
Berita lain:
Obama Balik ke Gedung Putih dengan Lebih Semangat
Pidato Kemenangan Obama Menggetarkan
Akui Kekalahan, Romney Ucapkan Selamat pada Obama
Vladimir Putin Pecat Menteri Pertahanan
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya