Obama-Romney Saling Serang Soal Suriah dan Libya
Editor
Grace gandhi
Selasa, 23 Oktober 2012 11:10 WIB
TEMPO.CO, Boca Raton, Florida - Calon Presiden Amerika Serikat dan presiden saat ini, Barack Obama, dan calon Presiden Amerika dari Partai Republik, Mitt Romney, saling serang perihal kebijakan luar negeri, terutama terkait Suriah dan Libya. Hal ini terjadi di debat terakhir yang berlangsung Senin waktu setempat, 22 Oktober 2012.
Terkait penerjunan pasukan militer di Suriah dan Libya, misalnya, Romney menilai kebijakan Obama terkait hal itu suram. Ia mengatakan, Obama lewat kebijakannya telah gagal dalam mengendalikan kekacauan di sana.
Dasar penilaian Romney, meski Obama telah menerjunkan pasukan militer, kekacauan di Libya dan Suriah tetap terjadi. Sebagai bukti, menurut Romney, empat warga Amerika Serikat, termasuk Duta Besar Amerika Serikat, tewas di Libya bulan lalu.
"Amerika Serikat seharusnya berupaya lebih keras dalam mengakhiri rezim dan kekerasan di Suriah dan Libya. Tapi itu semua tidak bisa diselesaikan dengan kekuatan angkatan darat saja," ujar Romney, yang juga menuduh Obama telah menyerahkan kebijakan di Suriah kepada mantan Sekjen PBB, Kofi Anan, yang terbukti gagal ciptakan gencatan.
Menanggapi pernyataan Romney, Obama kukuh mengatakan bahwa langkah yang ia ambil terkait Suriah dan Libya adalah langkah yang penuh perhitungan. Terkait Suriah, misalnya, ia mengatakan, langkah yang ia ambil itu untuk memastikan Amerika berada di pihak oposisi.
"Kondisi di Suriah memang mengkhawatirkan. Namun, kami juga harus menyadari bahwa langkah kita yang lebih banyak melibatkan militer di Suriah merupakan langkah serius," ujar Obama.
ISTMAN MP
Terpopuler:
Jalani Terapi, Wajah Gadis Ini Jadi Berewokan
Tak Sediakan Bokong Ayam, Istri Diadili
Fidel Castro Ternyata Sehat
Klub Sepakbola Ini Disponsori Para Pelacur
Tudingan Seksis Julia Gillard Panen Dukungan