Ini Kota Paling Berbahaya di Amerika  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 22 Oktober 2012 10:46 WIB

TEMPO/ Nita Dian

TEMPO.CO, Detroit - Majalah Forbes menyebut Detroit sebagai "Kota Paling Berbahaya di Amerika" pada tahun 2012. Kota yang terletak di negara bagian Michigan itu memiliki catatan kriminal paling tinggi dibandingkan dengan kota-kota lain, yaitu sekitar 2.137 per 100 ribu penduduk.

Angka ini memang turun 10 persen, tetapi masih lebih besar lima kali dari rata-rata nasional. Dengan demikian, hasil ini lebih dari cukup untuk menobatkan Detroit sebagai "Kota Paling Berbahaya di Amerika" selama empat tahun berturut-turut.

Berita-berita kriminal terbaik datang dari kota dengan populasi lebih dari 713 ribu jiwa ini. Misalnya: pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, dan penyerangan.

Wali Kota Detroit, Dave Bing, sempat mendapat sindiran saat dia mengikuti pertemuan di sebuah gereja Lutheran, awal tahun lalu. Bahkan, kalimat tersebut datang dari seorang petugas kepolisian. "Apa yang Anda lakukan untuk menghentikan masa suram ini, peredaran obat-obatan, sejumlah pembunuhan?" ujarnya seperti dilansir dari Detroit Free Press.

Juru bicara Kepolisian, Inspektur Charles Wilson, mengakui kota mereka merupakan tempat yang berbahaya, khususnya jika Anda merupakan anggota baru sebuah geng di sana. Kebanyakan kasus pembunuhan, antara pelaku dan korban, malah saling mengenal. "Ini bukanlah kekerasan yang terjadi secara acak. Alih-alih menyelesaikan konflik dengan cara yang manusiawi, mereka lebih memilih menggunakan senjata," kata Inspektur Charles Wilson.

Ada 10 kota yang ditetapkan majalah Forbes sebagai "Kota Paling Berbahaya di Amerika". Setelah Detroit, pada urutan kedua ada St. Louis. Kota dengan populasi 320,454 jiwa ini tingkat kejahatan kriminalnya sekitar 1.857 per 100 ribu penduduk. Lalu berturut-turut, yaitu Oakland, Memphis, Birmingham, Atlanta, Baltimore, Stockton, Cleveland, dan Buffalo.

Untuk menentukan "kemenangan" Detroit ini, majalah Forbes merangking kota-kota di AS yang memiliki populasi lebih dari 200 ribu, sesuai dengan tingkat kejahatan kriminal dalam laporan data awal tahun 2011 milik FBI’s Uniform Crime. Berbeda dengan standar laporan pihak kepolisian, batas perkotaan dan ekonomi dapat menjadi sesuatu yang menyulitkan untuk membandingkan kepadatan penduduk seperti Detroit. Forbes menggunakan kota, bukan area wilayah metropolitan yang lebih besar, yang mana bisa merugikan kota-kota yang lebih tua dengan batas-batas yang ketat.

Namun, pemilihan 10 kota ini tetap menunjukkan konsistensinya baik dalam tingkat kekerasan maupun ranking kejahatan individual seperti pembunuhan dan pemerkosaan. Contohnya St. Louis yang menempati urutan kedua kota paling berbahaya, secara nasional menduduki urutan keempat dalam hal pembunuhan, urutan kelima dalam kasus perampokan, dan urutan ketiga dalam hal penyerangan.

FORBES | MUNAWWAROH

Berita terpopuler lainnya:
''Pengajian'', Bahasa Sandi Koruptor

Busyro: Melempar Jumrah Bisa di Indonesia

Busyro Mengaku Kalah Saleh Dibandingkan dengan Novel

Basuki: Kami Tidak Keteteran Hadiri Acara

Pengamat Sarankan Jokowi Delegasikan Wewenangnya

Tiga Jam Menanti Jokowi

Kunci Hidup Sukses ala Dahlan Iskan

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya