RI Sambut Perdamaian di Filipina Selatan

Reporter

Senin, 15 Oktober 2012 21:12 WIB

Menlu Marty Natalegawa menggelar konferensi pers terkait korban penembakan Colorado, AS di ruang Palapa, Kemenlu, Jakarta, (21/7). Kemenlu RI mendapat konfirmasi terdapat tiga orang WNI yang menjadi korban luka dalam peristiwa penembakan di Aurora, Colorado, AS. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyambut baik kesepakatan damai antara pemerintah Filipina dan pemberontak muslim di wilayah selatan negara itu, MILF (Front Pembebasan Islam Moro). "Ini perkembangan yang sangat menggembirakan," kata Marty di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin malam, 15 Oktober 2012.

Marty menganggap kesepakatan damai ini bakal meredakan situasi dan kondisi di Filipina Selatan yang selama bertahun-tahun menjadi keprihatinan banyak negara lainnya. Meski Indonesia tidak secara langsung terlibat dalam perundingan, ia mengatakan Indonesia tetap turut mendukung terciptanya kesepakatan damai di Filipina Selatan.

"Misalnya dengan pengiriman tim observasi untuk proses perdamaian antara pemerintah Filipina dengan MILF," ujar Marty.

Pemerintah Filipina dan pemberontak muslim sepakat berdamai di wilayah selatan negara. Hal ini disampaikan Presiden Benigno Aquino yang menandai berakhirnya konflik 40 tahun yang telah menewaskan 100 ribu orang dan menurunkan ekonomi kawasan.

Kesepakatan damai bersama Front Pembebasan Islam Moro (MILF) ini disampaikan kepada publik, Ahad, 7 Oktober 2012, sebagai peta jalan damai untuk menciptakan wilayah otonomi baru di kawasan mayoritas muslim di negara yang sebagian besar penduduknya beragama Katolik.

PRIHANDOKO

Berita lain:
Miyabi, Dokter Gadungan di 13 Rumah Sakit

Presiden Mauritania Tak Sengaja Tertembak

Norodom Sihanouk Meninggal Jelang Ultah ke-90

Turki Larang Semua Penerbangan Suriah

Tiga Bintang K-Pop Pilihan Kandidat Presiden Korea

Berita terkait

Menkumham Berikan Paspor untuk WNI Keturunan di Filipina

27 Maret 2022

Menkumham Berikan Paspor untuk WNI Keturunan di Filipina

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menyerahkan paspor beserta izin tinggal special non immigrant visa kepada perwakilan warga negara Indonesia yang berasal dari warga negara keturunan atau Persons of Indonesian Descent (PIDs). Acara penyerahan paspor dilakukan secara simbolis di Lapangan Upacara KJRI Davao, Filipina.

Baca Selengkapnya

Kalimantan Waspadai Pelarian Kelompok ISIS dari Marawi

30 Mei 2017

Kalimantan Waspadai Pelarian Kelompok ISIS dari Marawi

Polda Kalimantan Timur-Kalimantan Utara mewaspadai pelarian kelompok Marawi yang tengah digempur pemerintah Filipina.

Baca Selengkapnya

Teror ISIS di Marawi, Kemlu Minta WNI di Filipina Waspada  

24 Mei 2017

Teror ISIS di Marawi, Kemlu Minta WNI di Filipina Waspada  

WNI yang berada di Filipina diimbau untuk lebih waspada, setelah status darurat militer diterapkan oleh Presiden Rodrigo Duterte di Marawi.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Dari 5 Pekan, Rute RoRo Davao-Bitung Jadi 2,5 Hari  

30 April 2017

Jokowi: Dari 5 Pekan, Rute RoRo Davao-Bitung Jadi 2,5 Hari  

Dibukanya rute Davao-Bitung, kata Jokowi, menunjukkan Presiden Duterte peduli dengan wilayah-wilayah yang berada jauh dari ibu kota Filipina, Manila.

Baca Selengkapnya

Jokowi-Duterte Bakal Resmikan Jalur Laut Davao-Bitung

28 April 2017

Jokowi-Duterte Bakal Resmikan Jalur Laut Davao-Bitung

Presiden Jokowi dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan meresmikan pembukaan rute pelayaran kapal Davao-Bitung.

Baca Selengkapnya

Duterte Sambut Jokowi di Istana Malacanang

28 April 2017

Duterte Sambut Jokowi di Istana Malacanang

Presiden Jokowi diterima Presiden Filipina Redrigo Duterte.di Istana Malacanang.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Lawatan Presiden Jokowi ke Filipina

25 April 2017

Ini Agenda Lawatan Presiden Jokowi ke Filipina

Jokowi akan menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Duterte dan menghadiri KTT ASEAN.

Baca Selengkapnya

3 WNI yang Diduga Diculik Abu Sayyaf Adalah Nelayan

20 Januari 2017

3 WNI yang Diduga Diculik Abu Sayyaf Adalah Nelayan

Tiga WNI asal Sulawesi Selatan yang diduga diculik Abu Sayyaf
adalah nelayan.

Baca Selengkapnya

Kisah 1.934 Keturunan di Mindanao Hingga Diberi Status WNI

26 Oktober 2016

Kisah 1.934 Keturunan di Mindanao Hingga Diberi Status WNI

Sebanyak 1.934 warga keturunan Indonesia di Mindanao, Filipina pelintas tradisional dan sudah tinggal di sana bahkan sebelum Indonesia merdeka.

Baca Selengkapnya

1.934 Warga Keturunan di Mindanao, Filipina Resmi Jadi WNI  

26 Oktober 2016

1.934 Warga Keturunan di Mindanao, Filipina Resmi Jadi WNI  

Sebanyak 1.934 warga keturunan Indonesia di Mindanao, Filipina telah mendapatkan statusnya sebagai WNI.

Baca Selengkapnya