TEMPO.CO, New Delhi - Kerajaan Himalaya, Bhutan, memastikan akan menjadi negara pertama di dunia yang mengubah semua produk pertaniannya 100 persen organik.
Negara berpenduduk mayoritas Buddha ini menerapkan misi tersebut sebagai pendekatan yang baik untuk pembangunan ekonomi. Selain itu, juga sebagai langkah perlindungan terhadap lingkungan dan berfokus pada kesejahteraan mental.
"Bhutan memutuskan untuk beralih pada ekonomi hijau. Penggunaan bahan kimia yang begitu banyak tidak sesuai dengan keyakinan kami dalam Buddhisme, yang selalu menyerukan hidup harmonis dengan alam," ujar Pema Gyamtsho, Menteri Pertanian Bhutan, seperti dikutip AFP, Jumat, 5 Oktober 2012.
Bhutan memiliki populasi lebih dari 700 ribu orang, yang tinggal di desa-desa kecil yang letaknya terputus-putus. Dua pertiga penduduknya bergantung pada pertanian. Mereka mayoritas menggunakan pupuk kompos atau daun sebagai pupuk alami. "Hanya petani di daerah yang dapat diakses oleh jalur transportasi yang mudah mendapatkan bahan kimia," ujarnya.
Pesaing Bhutan dalam langkah 100 persen organik ini adalah pulau kecil Niue di Pasifik Selatan, yang berpopulasi 1.300. Menurut angka dari Institut Penelitian Pertanian Organik dan Federasi Internasional Gerakan Pertanian Organik, pasar organik global diperkirakan bernilai 57 miliar dolar pada tahun 2010.
Bhutan mengirimkan jamur langka ke Jepang, sayuran kelas atas ke Thailand, apel ke India, dan juga beras merah ke Amerika Serikat. Dengan menghindari pupuk dan bahan kimia lainnya, negara dapat mengurangi tagihan impor.
AFP | DISCOVERY NEWS | ISMI WAHID
Berita terpopuler lainnya:
Nilai Mata Uang Iran Terjungkal
Penutur Bahasa Inggris Kuno yang Tersisa Meninggal
Turki Tegaskan Tak Sedang Memulai Perang
Fakta dan Fiksi dalam Debat Capres AS
Tanah Longsor Kubur Siswa Satu Sekolah di Cina
Ibu Negara Prancis Urung Jadi Presenter
Berita terkait
Gara-gara Berbahasa Inggris, Pria India Dikeroyok
15 September 2017
Pemuda India bernama Varun Gulati dari Noida dikeroyok 4 pemuda setelah dia erbahasa Inggris dengan temannya.
Baca SelengkapnyaArkeolog India Sebut Taj Mahal Bangunan Muslim, Bukan Kuil India
31 Agustus 2017
Lembaga Survei Arkeologi Agra, India di hadapan pengadilan menyatakan, Taj Mahal merupakan makam megah Muslim, bukan kuil Hindu.
Baca SelengkapnyaDitolak Puskesmas, Remaja Putri India Melahirkan di Jalan
27 Agustus 2017
Remaja India dan bayi perempuannya kemudian dibawa warga sekitar ke puskesmas
Baca SelengkapnyaKambing Mirip Manusia Kejutkan Penduduk Desa India
24 Agustus 2017
Seekor kambing mirip manusia telah mengejutkan penduduk desa di India
Baca SelengkapnyaPria Ini Tewas Ditikam Pacar Saat Cekcok Soal Masak Makan Malam
22 Agustus 2017
Pria ini tewas ditikam kekasihnya setelah cekcok membahas siapa yang harus memasak untuk makan malam.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Kereta Api di India, 23 Penumpang Tewas
20 Agustus 2017
Sedikitnya 23 orang tewas dan 64 korban lainnya luka-luka setelah kereta api cepat Utkal Express terlempar dari rel di Uttar Pradesh, India.
Baca SelengkapnyaPewaris Taipan di India Jadi Buruh Miskin? Begini Kisahnya
19 Agustus 2017
Selama sebulan, pewaris usaha berlian di India ini harus bekerja sebagai buruh dengan modal hanya Rp 100 ribu.
Baca SelengkapnyaIkut Tantangan Game Online, Remaja India Ini Tewas
16 Agustus 2017
Ankan Dey dari India ditemukan keluarganya tewas di kamar mandi di rumah orang tuanya karena diduga terpengaruh game online.
Baca SelengkapnyaDituduh Penyihir, Wanita India Tewas Disiksa dengan Bara Api
15 Agustus 2017
Kanya Devi, perempuan India ini disiksa, dicambuk, dipaksa makan tinja hingga harus tidur di atas bara api hingga tewas sehari kemudian
Baca SelengkapnyaDiduga Kekurangan Oksigen, 60 Anak Tewas di Rumah Sakit India
14 Agustus 2017
Kematian akibat kelalaian medis bukan hal baru di India, tetapi kematian puluhan anak dalam waktu kurang dari sepekan sesuatu yang luar biasa
Baca Selengkapnya