Arroyo Protes Penahanan ke MA

Reporter

Jumat, 5 Oktober 2012 12:57 WIB

Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo. REUTERS/Erik de Castro

TEMPO.CO, Manila — Mantan Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo, Jumat, 5 Oktober 2012 memprotes penahanannya kepada Mahkamah Agung. Raul Lambino, pengacara Arroyo, mengatakan kliennya sangat terkejut oleh perintah penahanan yang dikeluarkan pengadilan anti-korupsi pada Kamis lalu.

“Kami para pengacara Arroyo akan berkumpul untuk membahas rencana banding ke Mahkamah Agung karena banyak penyimpangan dalam masalah ini,” kata Lambino.

Hingga hari ini, Arroyo masih ditahan di rumah sakit Veterans Memorial Medical Center (VMMC) di Kota Quezon. Ia ditahan saat sedang dalam perawatan karena tekanan darah tinggi dan dehidrasi.

Surat perintah penahanan ketiga bagi Arroyo terkait dugaan penyalahgunaan uang lotere negara sebesar 3766 juta peso atau Rp 84 miliar. Sebelumnya ia juga dituduh terlibat dalam dua kasus lain, yakni sabotase hasil pemilu dan terlibat dalam mark-up proyek telekomunikasi bekerja sama dengan perusahaan Cina.

Selain menangkap perempuan 65 tahun itu, pengadilan juga mengeluarkan surat penahanan untuk sembilan mantan pejabat lembaga lotere nasional. Dua di antaranya telah ditahan oleh polisi, yakni Sergio Valencia dan Benigno Aguas. Valencia merupakan bekas kepala dewan direktur lembaga lotere, sedangkan Agus menjabat sebagai manajer anggaran dan akunting lembaga tersebut.

Adapun empat tersangka lainnya berhasil melarikan diri. Salah satunya adalah Jose Taruc V yang berhasil kabur dengan menumpang pesawat maskapai Cathay Pasifik. Namun, aparat hingga kini belum mengetahui keberadaan Taruc maupun tiga tersangka lainnya.

THE PHILIPPINE STAR | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita lain:

Militer Turki Gempur Wilayah Suriah

Nilai Mata Uang Iran Terjungkal

Penutur Bahasa Inggris Kuno yang Tersisa Meninggal

Turki Tegaskan Tak Sedang Memulai Perang

Fakta dan Fiksi dalam Debat Capres AS




Berita terkait

Menkumham Berikan Paspor untuk WNI Keturunan di Filipina

27 Maret 2022

Menkumham Berikan Paspor untuk WNI Keturunan di Filipina

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menyerahkan paspor beserta izin tinggal special non immigrant visa kepada perwakilan warga negara Indonesia yang berasal dari warga negara keturunan atau Persons of Indonesian Descent (PIDs). Acara penyerahan paspor dilakukan secara simbolis di Lapangan Upacara KJRI Davao, Filipina.

Baca Selengkapnya

Kalimantan Waspadai Pelarian Kelompok ISIS dari Marawi

30 Mei 2017

Kalimantan Waspadai Pelarian Kelompok ISIS dari Marawi

Polda Kalimantan Timur-Kalimantan Utara mewaspadai pelarian kelompok Marawi yang tengah digempur pemerintah Filipina.

Baca Selengkapnya

Teror ISIS di Marawi, Kemlu Minta WNI di Filipina Waspada  

24 Mei 2017

Teror ISIS di Marawi, Kemlu Minta WNI di Filipina Waspada  

WNI yang berada di Filipina diimbau untuk lebih waspada, setelah status darurat militer diterapkan oleh Presiden Rodrigo Duterte di Marawi.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Dari 5 Pekan, Rute RoRo Davao-Bitung Jadi 2,5 Hari  

30 April 2017

Jokowi: Dari 5 Pekan, Rute RoRo Davao-Bitung Jadi 2,5 Hari  

Dibukanya rute Davao-Bitung, kata Jokowi, menunjukkan Presiden Duterte peduli dengan wilayah-wilayah yang berada jauh dari ibu kota Filipina, Manila.

Baca Selengkapnya

Jokowi-Duterte Bakal Resmikan Jalur Laut Davao-Bitung

28 April 2017

Jokowi-Duterte Bakal Resmikan Jalur Laut Davao-Bitung

Presiden Jokowi dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan meresmikan pembukaan rute pelayaran kapal Davao-Bitung.

Baca Selengkapnya

Duterte Sambut Jokowi di Istana Malacanang

28 April 2017

Duterte Sambut Jokowi di Istana Malacanang

Presiden Jokowi diterima Presiden Filipina Redrigo Duterte.di Istana Malacanang.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Lawatan Presiden Jokowi ke Filipina

25 April 2017

Ini Agenda Lawatan Presiden Jokowi ke Filipina

Jokowi akan menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Duterte dan menghadiri KTT ASEAN.

Baca Selengkapnya

3 WNI yang Diduga Diculik Abu Sayyaf Adalah Nelayan

20 Januari 2017

3 WNI yang Diduga Diculik Abu Sayyaf Adalah Nelayan

Tiga WNI asal Sulawesi Selatan yang diduga diculik Abu Sayyaf
adalah nelayan.

Baca Selengkapnya

Kisah 1.934 Keturunan di Mindanao Hingga Diberi Status WNI

26 Oktober 2016

Kisah 1.934 Keturunan di Mindanao Hingga Diberi Status WNI

Sebanyak 1.934 warga keturunan Indonesia di Mindanao, Filipina pelintas tradisional dan sudah tinggal di sana bahkan sebelum Indonesia merdeka.

Baca Selengkapnya

1.934 Warga Keturunan di Mindanao, Filipina Resmi Jadi WNI  

26 Oktober 2016

1.934 Warga Keturunan di Mindanao, Filipina Resmi Jadi WNI  

Sebanyak 1.934 warga keturunan Indonesia di Mindanao, Filipina telah mendapatkan statusnya sebagai WNI.

Baca Selengkapnya