TEMPO.CO, Karakas - Venezuela dan Amerika serikat sama-sama bersiap menghadapi pemilihan presiden. Orang nomor satu kedua negeri itu juga sama-sama maju lagi dalam pencalonan berikutnya.
Presiden Venezuela yang terkenal kerap berkata keras tentang AS, Hugo Chavez, tanpa diduga berkomentar tentang hal ini. "Saya berharap hal ini tidak membahayakan Obama, tapi jika saya dari Amerika Serikat, saya akan memilih Obama," kata Chavez.
Chavez maju kembali untuk jangka waktu enam tahun ke depan. Ia melawan penantangnya, Henrique Capriles. Sementara Obama melawan kandidat Partai Republik Mitt Romney. Pemilu Venezuela dilakukan akhir pekan depan, sedangkan AS November mendatang.
"Obama adalah pria yang baik.... Saya berpikir bahwa jika Obama adalah dari Barlovento atau beberapa lingkungan di Karakas, dia juga akan memilih Chavez," kata presiden di saluran TV negara, mengacu pada sebuah kota pesisir miskin di mana warga keturunan Afrika di Venezuela tinggal.
Chavez adalah salah satu kritikus AS paling vokal. Pemerintahannya selama 14 tahun ditandai oleh pertengkaran diplomatik dan penghinaan terhadap Gedung Putih.
Ia, misalnya, menyebut mantan Presiden AS George W. Bush "pemabuk" dan "setan." Tak lama setelah terpilihnya Obama, ia menyebut pria yang separuh berdarah Kenya ini membuat "malu" orang Afrika.
REUTERS | TRIP B
Berita terkait
Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika
12 Februari 2024
Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaCapres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden
26 Mei 2023
Elon Musk sempat akui mendukung Ron DeSantis dalam Pilpres AS 2024 karena kecewa dengan Joe Biden.
Baca SelengkapnyaKanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika
23 Mei 2023
Kanserlir Jerman Olaf Scholz mengutarakan dukungan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu Amerika
Baca SelengkapnyaTuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara
19 April 2023
Fox Corp dan Fox News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik oleh Dominion Voting Systems sebesar $787,5 juta atau setara hampir Rp12 triliun
Baca SelengkapnyaYevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina
30 November 2022
Yevgeny Prigozhin dan perwakilan Wagner telah mengunjungi penjara Rusia menawarkan amnesti sebagai imbalan berperang untuk Rusia di Ukraina.
Baca SelengkapnyaKecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024
27 November 2022
Elon Musk mengakui akan mendukung Ron DeSantis pada pemilu Amerika Serikat 2024 karena kecewa pada pemerintahan Joe Biden.
Baca SelengkapnyaElon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya
8 November 2022
Pemilik baru Twitter, Elon Musk, mendesak warga AS memilih calon anggota Kongres dari Partai Republik untuk mengimbangi pemerintahan Joe Biden
Baca SelengkapnyaBos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika
7 November 2022
Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin menyatakan akan terus ikut campur dalam Pemilu Amerika.
Baca SelengkapnyaIni Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk
5 November 2022
Beberapa eksekutif menyusul CEO Parag Agrawal yang sudah langsung dipecat Elon Musk saat dirinya memastikan menjadi pemilik Twitter pekan lalu.
Baca SelengkapnyaPerolehan Suara Joe Biden Lewati Rekor Obama
5 November 2020
Meski penghitungan suara Pemilu AS masih berlangsung, Joe Biden telah mengantongi lebih dari 70 juta suara.
Baca Selengkapnya