Duka Mendalam Presiden Obama dan Hillary Clinton

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 15 September 2012 09:18 WIB

Barack Obama. REUTERS/Sukree Sukplang

TEMPO.CO, Washington - Empat peti jenazah terbungkus bendera Amerika Serikat sampai di Pangkalan Bersama Andrews, Maryland, Amerika Serikat, Jumat waktu setempat, 14 September 2012.

Peti itu membawa jenazah Duta Besar Amerika Serikat di Libya, Chris Stevens, dan tiga staf kedutaan yang tewas akibat serangan roket ke konsulat Amerika Serikat di Kota Benghazi. Serangan itu sebagai buntut protes terhadap tayangan film amatir tentang penghinaan kepada Nabi Muhammad, Innocence of Muslims.

Presiden Barack Obama memimpin upacara penyambutan jenazah keempat diplomat yang pergi sebagai patriot Amerika di hanggar pangkalan udara tersebut. Di upacara yang khidmat namun terasa muram itu, hadir pula Menteri Luar Negeri Hillary Rhodam Clinton.

Peristiwa ini jelas mengguncang Washington dan sejumlah Kedutaan Besar Amerika Serikat di seluruh dunia. Bahkan Hillary terlihat sangat terpukul dan sekuat tenaga menahan emosi saat ia dan Obama memberikan pidato di hadapan keluarga, teman, dan kolega korban. Obama pun berusaha menenangkan Hillary dengan merangkul bahu istri mantan Presiden Bill Clinton itu.

"Empat orang Amerika, empat patriot. Mereka mencintai negeri ini dan mereka memilih untuk mengabdi, dan telah melakukannya dengan baik," kata Obama.

Obama memberikan testimoni untuk masing-masing diplomat. Untuk Christopher Steven, ia menyebutnya sebagai sosok duta besar yang benar-benar mewakili seluruh keinginan Amerika.

Sean Smith, petugas Kementerian Luar Negeri dan seorang veteran Angkatan Udara, yang hidup untuk melayani. Tyrone S. Woods, seorang mantan anggota Navy SEAL yang memberikan keamanan diplomatik, sebagai profesional yang tenang dan sempurna. "Glen A. Doherty, juga mantan anggota SEAL, tak pernah menghindar dari petualangannya," kata dia.

Dalam pidatonya, Hillary Clinton mengatakan bangga atas dedikasi dan keberanian dubes Stevens. Hillary juga menyatakan, secara pribadi, ia mengenal Stevens dan memuji senyumnya yang, menurut dia, kadang konyol tapi menular.

"Kalian telah memberikan hadiah yang luar biasa kepada kami. Selama revolusi Libya, ia mempertaruhkan hidupnya untuk membantu penduduk Libya dari tirani," ujarnya dengan suara pelan sembari menahan emosi.

Namun, nada suara Hillary kembali meninggi saat ia mendesak para pemimpin di Timur Tengah, khususnya Libya, Mesir, Yaman, dan Tunisia, memenuhi kewajibannya melindungi kantor kedutaan. Orang yang berakal sehat dan pemimpin yang bertanggung jawab harus melakukan apa pun untuk memulihkan keamanan dan meminta pertanggungjawaban mereka yang melakukan tindak kekerasan," ujarnya.

NYTIMES | MUNAWWAROH

Terpopuler:

Otak Pembuat Film Anti-Islam Sering Dipenjara

Hari Ini Pasca Jumatan, Demo Anti AS Memuncak
Habis Sholat Jumat, Protes Film Anti-Islam Memanas

Hillary Clinton Kutuk Film Innocence of Muslims
Protes Film Anti-Muslim di Yaman, 1 Tewas

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya