TEMPO.CO, Bagdad - Wakil Presiden Irak Tariq al-Hashemi menolak segala tuduhan dan vonis yang dijatuhkan pengadilan di Bagdad, Ahad, 9 September 2012. Penolakan itu disampaikan dari tempat pelariannya di Turki, Senin, 10 September 2012.
"Saya menolak seluruh dakwaan dan vonis pengadilan," ujar Hashemi kepada wartawan di Turki, sehari setelah pengadilan menjatuhkan hukuman mati dalam pengadilan in absentia di Bagdad. "Pengadilan ini bermotifkan politik," ujarnya seperti dilaporkan kantor berita AFP.
Hashemi dijatuhi hukuman mati dalam pengadilan in absentia, Ahad, 9 September 2012. Ia dinyatakan bersalah dengan membentuk pasukan berani mati dan membunuhi warga Irak. Pengadilan atas dirinya dilakukan menyusul laporan setidaknya 92 orang tewas dan lebih dari 350 terluka dalam lebih dari 20 serangan di seluruh Irak. Hashemi mulai didakwa Desember tahun lalu. Setelah itu, ia hidup dalam pelarian. Tuduhan terhadap dirinya memicu krisis politik di Irak.
Selain dituduh melakukan pembunuhan, Hashemi dipersalahkan oleh majelis hakim karena menyerukan pada rakyat Irak agar melawan Perdana Menteri Nuri al-Maliki dari kelompok Syiah. Seruan ini dianggap telah meningkatkan ketegangan sektarian.
Terhukum merupakan seorang politikus senior Sunni. Dia meninggalkan Irak awal tahun ini setelah otoritas Irak memerintahkan penahanan terhadap dirinya karena dianggap menjadi dalang sejumlah pembunuhan. Namun, sebelum dikurung dalam kerangkeng besi, Hashemi keburu kabur karena menolak segala dakwaan yang dialamatkan kepadanya.
"Wahai rakyatku, jangan berikan kesempatan kepada Maliki dan orang-orangnya melakukan perubahan," ujar Hashemi kepada wartawan. "Mereka ingin membuat percekcokan sektarian. Rakyat tak boleh diam atas penindasan yang belum pernah terjadi di Irak," katanya kepada Reuters.
AL ARABIYA NEWS | CHOIRUL
Berita terkait
ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul
10 September 2017
Lebih dari 2.100 jasad warga sipil ditemukan di sebagian Kota Mosul, setelah kota ini dinyatakan bersih dari ISIS.
Baca SelengkapnyaBegini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya
23 Juli 2017
Tentara Irak ini mengklaim telah membunuh satu dari orang anggota ISIS yang membunuh ayahnya
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul
22 Juli 2017
Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka untuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.
Baca SelengkapnyaRemaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS
20 Juli 2017
Seorang remaja putri kelahiran Jerman yang dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan ISIS, telah ditemukan di Mosul, Irak.
Baca SelengkapnyaIrak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup
17 Juli 2017
Pemerintah Irak memastikan pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, masih hidup.
Baca SelengkapnyaSadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak
14 Juli 2017
Sejumlah pria berseragam tentara Irak melempar seorang milisi ISIS ke jurang dan kemudian menembaknya
Baca SelengkapnyaBegini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup
12 Juli 2017
Milisi ISIS memaksa anak-anak di Mosul untuk membunuh sandera, jika tidak keluarga para bocah itu lah yang akan dibunuh.
Baca SelengkapnyaMosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak
12 Juli 2017
Sejumlah pemimpin dunia menyatakan selamat kepada Irak atas pembebasan Mosul dari ISIS
Baca SelengkapnyaMurid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat
4 Juli 2017
Menurut polisi Irak, para guru tersebut ditusuk, dipukuli, ditendang dan rumahnya dilempari granat oleh para murid.
Baca SelengkapnyaIrak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir
30 Juni 2017
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kekuasaan ISIS di Irak berakhir setelah pasukan militer Irak menguasai kembali masjid tua di Mosul.
Baca Selengkapnya