TEMPO.CO, Bagdad - Gelombang serangan bom melanda Irak. Sedikitnya 73 orang tewas dan lebih dari 200 lainnya cedera akibat ledakan bom yang menghantam pos pasukan keamanan di Kota Dujail, Irak, Ahad, 9 September 2012.
Pelaku serangan bom terhadap pos keamanan dan kantor polisi yang sedang mengamankan proses rekrutmen tenaga kerja itu diduga adalah pejuang Al-Qaeda dan kelompok-kelompok bersenjata lainnya. Selain serangan bom, kekerasan juga terjadi di 11 kota di Irak pada Ahad, menyebabkan setidaknya 213 orang cedera.
Hingga saat ini, belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas perbuatan mematikan itu. Namun pasukan keamanan Irak selama ini kerap menjadi sasaran serangan kelompok Al-Qaeda cabang Irak. Mereka bersumpah bahwa tidak akan mengakhiri kekerasan hingga pasukan Amerika Serikat ditarik dari negeri itu.
Pada serangan bom mematikan Ahad itu, beberapa saksi mata mengatakan, sejumlah pria bersenjata merangsek masuk ke pos pasukan keamanan Irak di Kota Dujail. "Akibat serangan tersebut, 10 tentara tewas dan melukai delapan lainnya," kata polisi dan petugas rumah sakit di Kota Balad, 80 kilometer sebelah utara Bagdad.
Beberapa jam kemudian setelah serangan bom, sebuah bom mobil menghantam sekelompok polisi yang sedang mengamankan jalannya proses rekrutmen tenaga kerja di perusahaan minyak Northern Oil Company, di sebelah utara Kota Kirkuk.
Komandan kepolisian kota, Sarhad Qadir, mengatakan ledakan tersebut menyebabkan tujuh orang calon tenaga kerja tewas dan 17 lainnya cedera. Dia menambahkan, seluruh korban merupakan muslim Sunni.
Ledakan bom lainnya terjadi di dua lapangan parkir mobil di Kota Nasiriyah, yang didominasi kaum Syiah, terletak di sekitar 320 kilometer sebelah tenggara Bagdad. Kejadian itu berlangsung di dekat kantor konsulat Prancis dan sebuah hotel kota.
Direktur kesehatan lokal, dr Andan al-Musharifawi, mengatakan dua orang tewas dan tiga lainnya luka-luka di hotel, sedangkan seorang polisi Irak di konsulat cedera. Al-Musharifawi menerangkan, tidak ada warga Prancis yang menjadi korban dalam peristiwa itu.
Pada Ahad petang waktu setempat, 9 September 2012, bom mobil lainnya meledak. Kali ini ledakan terjadi di Al Washash yang terletak di sebelah barat Bagdad. "Akibat ledakan tersebut, dua orang meninggal dan tujuh lainnya cedera," ujar petugas.
Tak lama kemudian, sebuah bom mobil menghantam pasar burung di Distrik Huriyah, menewaskan tiga orang dan melukai sedikitnya 14 orang. Sedangkan ledakan bom mobil di barat daya Bagdad ditujukan pada sebuah restoran padat di Shullah, mengakibatkan lima orang tewas dan setidaknya 38 orang cedera.
Jurnalis Ahmed Rushdi yang melaporkan berbagai insiden mematikan itu mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan tersebut tidak semata-mata berasal dari kelompok Al-Qaeda. "Serangan itu bisa jadi berasal dari kelompok pemberontak melawan pemerintah dan partai-partai politik. Sebab, di sana (Irak) telah terjadi perpecahan politik antara Al Maliki dan penentangnya," ujar Rushdi.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terpopuler lainnya:
Wapres Irak Dijatuhi Hukuman Mati
Logam Seukuran Pintu Pesawat Jatuh di Washington
Siswa Miskin Cina Bawa Kursi dan Meja ke Sekolah
Korsel Lepaskan Balon Raksasa Anti-Pyongyang
India-Pakistan Akhiri Pembatasan Visa
Parlemen Somalia Pilih Presiden Baru
Ledakan Bom di Masjid Damaskus, Lima Tewas
Cile Hukum Eks Kepala Polisi Rahasia 15 Tahun
Berita terkait
ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul
10 September 2017
Lebih dari 2.100 jasad warga sipil ditemukan di sebagian Kota Mosul, setelah kota ini dinyatakan bersih dari ISIS.
Baca SelengkapnyaBegini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya
23 Juli 2017
Tentara Irak ini mengklaim telah membunuh satu dari orang anggota ISIS yang membunuh ayahnya
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul
22 Juli 2017
Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka untuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.
Baca SelengkapnyaRemaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS
20 Juli 2017
Seorang remaja putri kelahiran Jerman yang dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan ISIS, telah ditemukan di Mosul, Irak.
Baca SelengkapnyaIrak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup
17 Juli 2017
Pemerintah Irak memastikan pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, masih hidup.
Baca SelengkapnyaSadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak
14 Juli 2017
Sejumlah pria berseragam tentara Irak melempar seorang milisi ISIS ke jurang dan kemudian menembaknya
Baca SelengkapnyaBegini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup
12 Juli 2017
Milisi ISIS memaksa anak-anak di Mosul untuk membunuh sandera, jika tidak keluarga para bocah itu lah yang akan dibunuh.
Baca SelengkapnyaMosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak
12 Juli 2017
Sejumlah pemimpin dunia menyatakan selamat kepada Irak atas pembebasan Mosul dari ISIS
Baca SelengkapnyaMurid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat
4 Juli 2017
Menurut polisi Irak, para guru tersebut ditusuk, dipukuli, ditendang dan rumahnya dilempari granat oleh para murid.
Baca SelengkapnyaIrak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir
30 Juni 2017
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kekuasaan ISIS di Irak berakhir setelah pasukan militer Irak menguasai kembali masjid tua di Mosul.
Baca Selengkapnya