TEMPO.CO , New York: Kepolisian New York (New York City Police Department/NYPD) mengakui sembilan korban luka dalam peristiwa penembakan di Empire State Building terluka karena tembakan dari senjata dua anggota mereka. Pernyataan ini disampaikan NYPD setelah melakukan uji balistik.
Dua polisi veteran yang berpatroli, yaitu Craig Matthews dan Robert Sinishtaj bereaksi spontan ketika pistol kaliber 45 milik Jeffrey Johnson mengarah ke mereka saat menguntit Johnson.
Menurut polisi, kedua petugas ini tak ada pilihan lain selain menembak Johnson. Saat itu Craig Matthews menembak tujuh kali dan Robert Sinishjay menembak sebanyak sembilan kali. Namun kedua petugas ini sebelumnya tidak pernah menggunakan senjata tersebut saat berpatroli.
"Sembilan korban dikejutkan oleh peluru yang ditembakkan oleh polisi," kata Komisaris Polisi Raymond Kelly, Sabtu kemarin.
Sebuah rekaman video keamanan dari tempat kejadian menunjukkan beberapa warga sipil, termasuk tiga orang yang duduk di bangku tak jauh dari tempat kejadian, berhamburan ketika petugas melepaskan tembakan.
Meski melukai beberapa orang yang berada di sekitar lokasi kejadian, tembakan dua polisi patroli ini akhirnya menghentikan aksi Johnson. Mantan desainer aksesori itu akhirnya tewas setelah 10 peluru menembus dada, lengan, dan kakinya.
Jeffrey Johnson, mantan desainer aksesori, melepaskan tembakan dengan pistol kaliber 45 sekitar pukul 09.00 pagi, Jumat, 24 Agustus 2012, di 10 West 33rd Street, dekat Empire State Building. Tembakan ini menewaskan Steven Ercolino, eksekutif perusahaan Hazan Imports, yang pernah menjadi rekan kerja Johnson sebelum akhirnya ia dipecat setahun yang lalu. Polisi membalas tembakan yang kemudian menewaskan Johnson.
Selain dua korban tewas, peristiwa ini juga melukai sembilan orang lainnya yang berada dekat kejadian.
AP | MUNAWWAROH
Berita lain:
Guru Mengaji di Bogor Cabuli 13 Anak Gadis
Remaja Putri Jadi Korban Perampokan Dalam Taksi
Diduga Cemburu, Ayah Bunuh Anak Kandungnya
Narapidana Cipinang Ditemukan Tewas Tergantung
Puncak Arus Balik di Stasiun Senen Mulai Hari Ini
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya