Rusia Peringatkan AS Soal Intervensi Militer

Reporter

Editor

Kamis, 23 Agustus 2012 07:34 WIB

Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov. REUTERS/Sergei Karpukhin

TEMPO.CO , Moskow - Rusia memperingatkan Amerika Serikat dan negara-negara Barat agar tak gegabah dalam melakukan aksi militer terhadap Suriah. Campur tangan asing dalam konflik negara tersebut dinilai justru akan memicu perang lebih besar.

Pernyataan itu dikeluarkan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menanggapi ancaman Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Obama mengatakan akan mengirim pasukan jika pemerintah Suriah di bawah Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia untuk menghadapi pemberontak yang berusaha menggulingkannya.

"Tak boleh ada intervensi dari luar," kata Lavrov, seperti dilansir Interfax. "Satu-satunya cara adalah membantu menciptakan kondisi yang diterima semua pihak untuk memulai dialog."

Rusia dan Cina menentang keras intervensi militer di Suriah yang sudah digerus pertumpahan darah dalam 17 bulan terakhir. Keduanya memveto tiga resolusi Dewan Keamanan PBB yang didukung Barat dan negara-negara Arab untuk meningkatkan tekanan terhadap Damaskus.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia yang tak disebutkan namanya mengatakan bahwa Suriah tak akan menggunakan senjata kimia. "Dalam sebuah pertemuan rahasia, Suriah menegaskan kepada Rusia bahwa mereka tak akan menggunakan senjata kimia," kata pejabat tersebut, seperti dilansir harian Kommersant, kemarin.

Wakil Perdana Menteri Suriah Qadri Jamil mengatakan campur tangan asing tak akan menyelesaikan masalah. Ia menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Bashar al-Assad bisa menyelesaikan masalah dalam negeri mereka.

"Intervensi langsung di Suriah tak mungkin dilakukan. Jika dilakukan, hal itu hanya akan memperluas konfrontasi tidak hanya di perbatasan Suriah," katanya di Rusia kemarin. Ia balik menuding bahwa ancaman Obama tersebut hanyalah propaganda untuk kampanye presiden.

Hingga kemarin, perang terus berkecamuk di Ibu Kota Damaskus dan kota terbesar, Aleppo. Tentara pemerintah menggunakan tank, helikopter tempur, dan pesawat jet untuk membombardir wilayah yang dikuasai pemberontak. “Kedua pihak meningkatkan kekuatan mereka di Damaskus dan Aleppo. Perang ini masih akan berlangsung lama,” kata seorang aktivis Suriah.

REUTERS | NEWYORK TIMES | VOA | RAJU FEBRIAN

Berita lain:
Obama Terima Ancaman Pembunuhan

Sriwijaya Air Tak Tahu Pesawatnya Delay

Sertifikat Kematian Natalie Wood Diubah

Uskup Jakarta Tahbiskan Tiga Imam

Arsenal Bidik Jesus Navas

Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya