TEMPO.CO, Kabul--Pejabat pemerintah Afganistan dilaporkan berhasil menemui wakil komandan Taliban yang tengah ditahan Pakistan, Mullah Abdul Ghani Baradar. Menurut Rangin Spanta, penasihat keamanan untuk Presiden Hamid Karzai mengatakan delegasi Afganistan berhasil menemui Baradar dua bulan lalu.
"Delegasi kami berbicara dengan Baradar mengenai visinya tentang perundingan damai," kata Spanta kepada Reuters di Kabul, Senin 13 Agustus 2012. Baradar kini berada di balik jeruji setelah ditangkap oleh tim gabungan intelijen Pakistan dan Amerika Serikat di Kota Karachi pada 2010.
Baradar merupakan tangan kanan pemimpin Taliban, Mullah Mohammed Omar. Nama Baradar sendiri merupakan sebutan kesayangan yang berarti saudara laki-laki. Afganistan berharap Baradar dapat berperan sebagai perantara dalam negosiasi dengan Taliban untuk mengakhiri konflik berdarah seiring penarikan tentara NATO pada 2014.
Pertemuan ini juga memberikan sinyal positif atas hubungan Afganistan-Pakistan. Selama ini, Afganistan menuding negara tetangganya itu enggan untuk memfasilitasi perundingan damai dengan Taliban, yang juga bermukim di Pakistan. Tetapi dibukanya akses komunikasi dengan Baradar berhasil mengurangi ketegangan antara kedua negara.
Hal ini diakui oleh Menteri Dalam Negeri Pakistan Rehman Malik dalam kesempatan terpisah. “Kami memberikan kerjasama seutuhnya untuk proses damai di Afganistan. Kami akan memberikan semua pertolongan yang dibutuhkan,” ujar Malik.
Peran Pakistan menjadi sangat penting dalam proses perdamaian di Afganistan karena banyak pemimpin Taliban bermukim di perbatasan kedua negara. Apalagi Afganistan selama ini gagal menyiapkan perundingan dengan Taliban karena pemberontak tersebut menolak campur tangan Amerika Serikat dalam perundingan damai.
REUTERS | AP | SITA PLANASARI AQUADINI
Berita lain:
Seks di Kampung Atlet Olimpiade
Wanita Ini Tikam Calon Suami di Hari Pernikahan
5 Alasan Kenapa Mitt Romney Pilih Paul Ryan
Gempa Iran, 300 Orang Meninggal, 5000 Terluka
Di Meksiko, 7 Anggota Keluarga Tewas Dibantai
Sejumlah Helikoper Militer Uganda Hilang di Kenya
Berita terkait
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
26 Agustus 2017
Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.
Baca SelengkapnyaUbah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan
22 Agustus 2017
Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam
Baca SelengkapnyaRusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya
26 Juli 2017
Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan
Baca SelengkapnyaLedakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas
28 Mei 2017
Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Baca SelengkapnyaPemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS
8 Mei 2017
Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan
Baca SelengkapnyaISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul
3 Mei 2017
Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaLedakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran
3 Mei 2017
Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa
Baca SelengkapnyaTaliban Membunuh 8 Polisi Afganistan
25 April 2017
Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.
Baca SelengkapnyaKronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan
23 April 2017
Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.
Baca SelengkapnyaTaliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas
22 April 2017
Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.
Baca Selengkapnya