TEMPO.CO, Los Angeles -- Seiring dengan masih berlangsungnya kemarau panjang di Amerika, pemerintah Amerika Serikat memprediksi angka produksi jagung mereka akan terus memburuk.
Surat kabar Los Angeles Times, 11 Agustus 2012, menulis bahwa pemerintah Amerika Serikat memprediksi hasil panen musim ini akan jatuh 15,5 persen. Dengan begitu, boleh dikatakan musim ini adalah pencapaian terburuk produksi jagung di Amerika sejak 1995.
Menurunnya produksi jagung ini jelas mempengaruhi harga penjualan jagung. Harga corn futures (kontrak untuk pengiriman jagung di masa depan) naik menjadi US$ 8,90 per bushel, dari sebelumnya hanya US$ 5 pada awal bulan Juni 2012.
Hal senada juga diungkapkan Badan Urusan Pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO). Berdasarkan pantauan, indeks harga jagung internasional saat ini naik 6 persen dibanding bulan Juni akibat kemarau panjang. Selain itu, harga sereal jagung juga naik 17 persen.
Juru bicara Kementerian Pertanian Amerika, Tom Vilsack, mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir atas kenaikan harga jagung. Ia optimistis petani Amerika mampu menghadapi masa-masa sulit ini demi memenuhi kebutuhan masyarakat atas jagung. "Produktivitas dan semangat juang petani Amerika tak bisa diremehkan. Berkat mereka, Amerika bisa menjadi produsen dan pemasok hasil-hasil pertanian yang bisa diandalkan di tingkat dunia," ujar Tom optimistis.
Sebelum petaka kemarau ini terjadi, pemerintah Amerika memprediksi musim ini sebagai musim panen terbesar untuk komoditas jagung. Pasalnya, penanaman jagung di Amerika tahun ini adalah yang terbesar dalam satu dekade terakhir. Ternyata sekarang, beberapa minggu menjelang masa panen, Kementerian Pertanian di sana menemukan bahwa lebih dari 50 persen jagung siap panen mereka berada dalam kondisi buruk atau sangat buruk.
ISTMAN MP | LA TIMES
Berita Terpopuler:
Tak Dapat Koalisi Partai, Jokowi Merasa Dikeroyok
PKS Dukung Foke, Apa Kata Hidayat Soal Jokowi?
Seberapa Penting Luna Maya Bagi Ariel
Dukungan PKS Dinilai Mencurigakan
Apa Mahar PKS untuk Foke?
Ditinggal PKS, Jokowi Pasrah
Isu SARA Foke Unggul, Isu Perubahan Jokowi Menang
Ini Strategi Foke-Nara di Putaran Kedua Pilgub DKI
KD Kecewa, Fans Anang Hina Suaminya
Adik Tiri Obama Tinggal di Gubuk Kumuh Nairobi
Berita terkait
Jokowi: Saatnya Pangan Menjadi Panglima, Bukan Politik..
7 September 2017
Jokowi menegaskan, negara mudah ditundukkan karena ke depan bukan politik lagi yang jadi penglima, mungkin bukan hukum lagi yang jadi panglima.
Baca SelengkapnyaPolri Bentuk Satgas Pangan untuk Selidiki Adanya Permainan Harga
3 Mei 2017
Satgas ada di tiap Polda, dipimpin Direktorat Reserse Kriminal Khusus.
Baca SelengkapnyaHari Pangan Dunia, Stop Bergantung Makanan Impor
16 Oktober 2016
Solidaritas Perempuan kampanyekan makanan lokal seperti keripik rumput laut, tiwul, ketela rambat rebus, dan gembili rebus.
Presiden Jokowi Ingin Rakyat Aman Pangan
28 Januari 2016
Presiden Joko Widoodo menyoroti harga pangan yang semakin naik.
Baca SelengkapnyaDituding Tak Akurat, Menteri Amran Ingin Benahi Data Pangan
27 November 2015
Menteri Pertanian Amran Sulaiman berencana memperbaiki data pangan yang dituding tak akurat.
Baca SelengkapnyaIndonesia Luncurkan Zero Hunger Challenge Pada Hari Pangan
17 Oktober 2015
Ini gerakan global untuk meniadakan kelaparan, kata Menteri Amran, dan sesuai agenda Nawa Cita.
Ini Strategi Darmin Hadapi Kartel Pangan
24 Agustus 2015
Darmin Nasution membeberkan dua cara untuk menghalau kartel pangan. Apa saja?
Baca SelengkapnyaBI Minta Pemerintah Awasi Stok 6 Komoditas Pangan
18 Agustus 2015
Ketersediaan stok enam komoditas itu berpengaruh terhadap laju inflasi.
Baca SelengkapnyaIkut Fokus Masalah Pangan, Luhut Minta Suasana Tenang
13 Agustus 2015
Luhut mengatakan, masalah pangan ini ada kaitannya antara ekonomi dan keamanan.
Baca SelengkapnyaBulog Pangkas Rantai Distribusi Pangan
23 Juni 2015
Pemerintah akan memperbaiki tata niaga dari petani ke pengepul hingga pedagang.
Baca Selengkapnya