Presiden Mesir Pecat Kepala Dinas Intelijen  

Reporter

Editor

Kamis, 9 Agustus 2012 12:24 WIB

Mohamed Morsy. REUTERS/Suhaib Salem/Files

TEMPO.CO, Kairo - Belum genap dua bulan, terhitung sejak Juni 2012 dilantik sebagai Presiden Mesir, Mohamed Morsi mengambil langkah tegas untuk mengendalikan negaranya. Ia memecat Kepala Intelijen dan Gubernur Sinai Utara, Murad Muwafi, pada Rabu, 8 Agustus 2012 atau beberapa hari setelah terjadi serangan mematikan di dekat perbatasan Israel yang menyebabkan 16 petugas keamanan tewas.

Keputusan itu diduga terkait dengan serangan mematikan terhadap 16 anggota militer yang bertugas di Sinai, dekat perbatasan Israel. Serbuan tersebut diyakini dilakukan oleh sekelompok pria bersenjata dari gerakan Islam militan. Namun, juru bicara Morsi tidak secara tegas mengatakan bahwa pemecatan terkait dengan serangan tersebut.

Selain itu, Morsi menunjuk Menteri Pertahanan Marsekal Hussein Tantawi sebagai pengganti Kepala Polisi Militer Hamdi Badeen. Morsi juga menunjuk Mohammed Rafaat Abdel Wahad Shehata sebagai Kepala Intelijen sementara.

Dalam sebuah pernyataan yang jarang dikeluarkan pada Rabu pagi waktu setempat, 8 Agustus 2012, Muwafi selaku Gubernur Sinai Utara mengatakan bahwa sebelumnya agen intelijen mendapatkan peringatan dini mengenai serangan yang mematikan sejumlah tentara itu. Namun, katanya, intelijen tidak mendapatkan informasi detail dimana serangan itu akan dilakukan. Dia lalu meneruskan hal tersebut ke pihak berwenang. Menurut dia, kewenangan lembaga yang dipimpinnya hanya terbatas pada mengumpulkan informasi. Jabatan Gubernur Sinai Utara kemungkinan besar akan diduduki oleh Abdel Wahab Mabruk.

Keputusan tegas tersebut sepertinya telah dibicarakan Morsi dengan militer yang memiliki kekuasaan luar biasa sebelum Presiden Husni Mubarak tumbang pada Februari 2011. Tiga pejabat lain yang dipecat Morsi adalah Komandan Pasukan Pengamanan Presiden, Direktur Keamanan Kairo, dan Direktur Pasukan Keamanan Pusat.

Wartawan Al Jazeera, Sherine Tadros, melaporkan dari Kairo bahwa langkah tegas Morsi itu menunjukkan bahwa dia telah menguasai situasi di Mesir. Tadros mengatakan langkah tegas tersebut tidak hanya terkait dengan serangan Ahad malam waktu setempat, 5 Agustus 2012, bahkan presiden dan perdana menteri tidak menghadiri upacara pemakaman para prajurit, Selasa, 7 Agustus 2012, dengan alasan keamanan.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita internasional lainnya:

Pemberontak Suriah Klaim Bunuh Jenderal Rusi

Iran: Pemberontak Suriah Culik Pensiunan Tentara

Penyerang Kuil Sikh Tewas karena Senjatanya

Mesir Bunuh 20 Militan Islam di Sinai

Polisi Tahan Pengikut The Joker Colorado

Mahkamah Agung Pakistan Panggil Paksa PM Ashraf

Kasus Gu Kailai Repotkan Partai Komunis Cina

Istri Bo Xilai Mulai Diadili

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya