Obama Diledek untuk Belikan Michelle Es Krim

Reporter

Editor

Jumat, 3 Agustus 2012 03:38 WIB

Presiden Barack Obama dan Michelle Obama. (AP Photo/Susan Walsh)

TEMPO.CO , San Juan - Seorang penasehat ketua parlemen Puerto Rico dituntut untuk mengundurkan diri Rabu setelah ia menulis tweet tentang Presiden Barack Obama. Dalam akun Twitternya, ia meminta presiden Amerika Serikat ini membelikan Michelle Obama es krim banana split dan mengajaknya ke Kenya.

Heidi Wys, nama penasehat ini, mengirim tweet pekan lalu tak lama setelah Obama menuliskan tweet bahwa ulang tahun Michelle Obama akan segera tiba.

"Siapa yang peduli?" tulis Wys dalam responnya. "Bawa dia ke Burger King, membelikan dia double banana sundae, dan bawa dia ke tanah air Anda, Kenya!"

Tweet Wys dikirim sebelumnya tentang Obama masih bisa diakses hingga Rabu lalu.

Wys adalah penasehat utama pimpinan parlemen Jenniffer Gonzalez dan telah menerima US$ 630 ribu sejak tahun 2008 untuk jasanya sebagai konsultan administrasi. Sejumlah anggota parlemen menuntut agar Wys mundur atau malah Gonzalez yang mundur.

"Bagaimana mungkin Puerto Rico menjadi lebih baik jika pemerintah membayar karyawan yang mendiskriminasi presiden Amerika Serikat?" kata Senator Juan Eugenio Hernandez. "Ini menempatkan nama Puerto Rico di seluruh dunia dalam situasi yang sangat genting."

Secara keseluruhan, Obama sangat populer di Puerto Rico, di mana ia tahun lalu datang dalam kunjungan langka oleh seorang presiden AS.

Juru bicara Gonzalez, Marieli Padro, menolak mengatakan apakah Wys akan mundur atau tidak. Gonzalez dalam sebuah pernyataan, mengatakan tidak mungkin baginya untuk memantau media sosial dari semua orang yang bekerja untuk parlemen.

"Ekspresi itu tidak dapat diterima, tidak mewakili sentimen saya, dan adalah tanggung jawab eksklusif dari orang-orang yang menulisnya," kata Gonzalez. Dia juga mendesak semua karyawan untuk lebih sadar akan apa yang mereka tulis dan menghormati hak orang lain.

Ini bukan pertama kalinya Wys menuliskan tweet tentang Obama. Pada 30 Juli, Wys mendesak wartawan melakukan reportase investigasi untuk menyelidiki keaslian sertifikat kelahiran Obama.

HUFFINGTON POST | TRIP B

Terpopuler
Polisi Langgar Wewenang KPK

Panwaslu Miliki Video Rhoma Irama Ceramah SARA

Djoko Susilo Ancam Perkarakan KPK

Didiskualifikasi, Atlet Bulu Tangkis Ini Pensiun

Gubernur Tersangka, Agenda Akpol Berantakan

Ahok Yakin Foke Tidak Embuskan Isu SARA

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya