Polisi Masih Buta Soal Motif Teror Batman

Reporter

Editor

Senin, 23 Juli 2012 06:11 WIB

Sepasang remaja berduka akbat terjadinya penembakan oleh seorang mahasiswaterhadap puluhan penonton film Batman: The Dark Night Rises di Colorado, Amerika Serikat (21/7). 12 orang tewas dan 70 penonton lainnya terluka, termasuk tiga warga negara Indonesia . AP/The Denver Post, Hyoung Chang

TEMPO.CO, Aurora, Colorado - Hingga Ahad 22 Juli 2012, polisi di Colorado, AS, masih menyelidiki motif penembakan secara membabi buta yang menewaskan 12 orang pada pemutaran perdana film Batman, The Dark Knight Rises, Jumat pekan lalu. Aksi ini juga melukai sekitar 57 orang, tiga di antaranya warga negara Indonesia.

Kemarin, polisi menemukan bahan peledak di apartemen milik James Eagan Holmes, pelaku penembakan penonton bioskop di Kota Aurora, Denver, ibu kota Colorado. Pria berusia 24 tahun ini diduga telah berbulan-bulan lamanya merancang penyerangan.

Saat polisi menggeledah apartemen Holmes di Denver, juga ditemukan cairan kimia yang disimpan di beberapa botol sebagai perangkap untuk membunuh siapa saja yang memasuki tempat itu.

Agen Khusus Polisi Federal (FBI), James Yacone, menjelaskan bahwa bahan kimia itu membahayakan lingkungan sekaligus membunuh orang dengan cepat. Hanya saja, beberapa ahli penjinak bom belum dapat memastikan jenis kandungan bahan peledak itu.

Polisi kini menelusuri asal-usul bahan peledak itu. Menurut Dan Oates, Kepala Polisi Kota Aurora, Holmes membeli bahan-bahan peledak itu dalam jumlah besar melalui pemesanan online selama empat bulan terakhir. Bahan kimia itu dikirim ke apartemen dan sekolahnya. Ia mengeluarkan uang ratusan hingga ribuan dolar Amerika Serikat untuk membeli amunisi di Internet.

CEO Tactical Gear.com, Chad Weinman, mengakui Holmes merupakan salah satu pembeli bahan kimia dari perusahaannya. Namun bahan yang dibeli Holmes memang yang bisa dijual bebas. “Semua yang dipesan Holmes pada 2 Juli lalu memang boleh diperdagangkan,” kata Weinman.

Holmes merupakan mahasiswa program doktor ilmu saraf di Universitas Denver, Colorado. Ia pria yang pemalu dan memiliki beberapa teman. Holmes diakui kolega di kampusnya sebagai mahasiswa yang cerdas. Namun ia memilih mundur dari perkuliahannya.

Jika terbukti bersalah, Holmes akan dijerat dengan pasal dakwaan pembunuhan tingkat pertama dengan sanksi hukuman mati. Hari ini dia akan mulai menjalani pemeriksaan dalam kaitan dengan peristiwa penembakan massal itu dan seorang pengacara sudah ditunjuk untuk membantunya dalam melakukan pembelaan diri. Ayah kandungnya sudah menjalani pemeriksaan oleh polisi.

LA TIMES | REUTERS | USA TODAY | MARIA RITA

Terpopuler:

Sembilan Penembakan Paling Brutal di Amerika

Penembak Batman Mirip dengan Aktor Heath Ledger
Korban Penembakan Batman Lamar Kekasih di RS

WNI Korban Penembakan Batman Dioperasi

Data Korban Teror Batman di Indonesia, Belum Ada

Korban Penembakan Batman Lamar Kekasih Di RS

Debat Kepemilikan Senjata Muncul Lagi

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya