TEMPO.CO, London - Pelaku pengeboman Lockerbie, Abdelbaset Ali Mohmed al-Megrahi, diduga dibayar hingga 14,6 juta pound sterling atau setara Rp 211 miliar oleh rezim Muammar Qadhafi untuk bungkam soal siapa pelaku pengeboman pesawat jet di Skotlandia itu.
Hal itu diungkapkan pemimpin Dewan Transisi Nasional itu dalam wawancara dengan stasiun televisi yang berbasis di Dubai, Al Arabiya. Dia mengatakan mantan pemimpin Libya, Qadhafi, putus asa dengan pulangnya al-Megrahi, yang bebas dari penjara Skotlandia pada 2009.
Jalil mengatakan al-Megrahi dibayar 150 ribu euro atau sekitar Rp 1,7 miliar per bulan ketika ditahan sejak 1999 hingga dibebaskan pada 2009.
Dia mengatakan al-Megrahi diperintahkan membatalkan upaya bandingnya oleh Qadhafi, yang takut kebenaran akan terungkap. Al-Megrahi membuang kesempatan untuk memulihkan namanya sampai meninggal pada Mei lalu dalam usia 60 tahun karena kanker.
“Warga Libya menginginkan dia kembali secepatnya sebagai ganti mengabaikan bandingnya. Kalau banding dilanjutkan, mungkin sejumlah bukti penting yang membuktikan dia tak bersalah akan muncul,” ujar Jalil dalam wawancara itu seperti dikutip laman Skotlandia, DailyRecord.co.uk, Senin, 16 Juli 2012.
“Jadi mereka lebih suka Megrahi pulang ke Libya untuk memastikan dia tidak mengungkapkan informasi rahasia,” kata dia.
Jalil juga berjanji akan bekerja sama dengan kepolisian Skotlandia yang melanjutkan investigasi pengeboman pesawat Pan Am 103 pada 1988, yang menewaskan 270 orang itu.
“Kami bersimpati kepada para keluarga korban yang tak berdosa dan kami ingin membuka berkas-berkas lama yang bisa mengungkap kebenaran,” ujar Jalil.
DAILYRECORD.CO.UK | SAPTO YUNUS
Berita terkait
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas
10 September 2018
Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.
Baca SelengkapnyaTrump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara
18 Mei 2018
Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.
Baca SelengkapnyaSempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan
11 Juni 2017
Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.
Baca SelengkapnyaISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya
28 Februari 2017
Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.
Baca SelengkapnyaBulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya
22 Februari 2017
Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.
Baca SelengkapnyaLibya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa
5 Februari 2017
Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.
Baca SelengkapnyaGara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas
21 November 2016
Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.
Baca SelengkapnyaTragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper
3 Oktober 2016
"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."
Baca SelengkapnyaLibya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS
17 Agustus 2016
"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya
2 Agustus 2016
Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).
Baca Selengkapnya