Dua Toko Perhiasan Jual Satu Ton Gading Ilegal  

Reporter

Editor

Jumat, 13 Juli 2012 17:33 WIB

Fosil tulang dan gading purba Blora yang telah dipreparasi di Musium Geologi, Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/4). Sejumlah fosil gajah purba dari Blora dan Flores akan menjadi koleksi baru yang bisa dipamerkan pada libur panjang tahun ajaran baru nanti. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, New York -- Dua kolektor yang memiliki toko perhiasan di New York, Mukesh Gupta dan Johnson Jung-Chien Lu, dinyatakan bersalah karena menjual sekitar 1 ton gading ilegal senilai lebih dari US $ 2 juta (Rp 18,8 miliar), termasuk gading gajah buatan untuk memenuhi lonjakan permintaan pelanggan. Gading yang dijual tidak disertai sertifikat resmi dari pemerintah.

Polisi telah menyita sejumlah manik-manik gading dan gelang gading berukir. "Ini adalah salah satu penangkapan terbesar dalam sejarah di Kota New York," kata jaksa Manhattan, Cyrus Vance.

Menurut Vence, pemerintah akan membatasi pasar bagi para pemburu gading di Manhattan. "Kami perlu membatasi sisi permintaan dari perdagangan gading ilegal di sini," katanya.

Keduanya diwajibkan untuk menyerahkan seluruh gading. Mereka juga akan membayar denda sebesar US$ 45 ribu dan US$ 10 ribu yang diberikan kepada konservasi satwa liar.

Di bawah hukum negara bagian New York, gading dan gading buatan barang hanya dapat dijual dengan lisensi dan bukti resmi. Aturan ini diberlakukan sejak gajah Asia dan Afrika telah ditetapkan sebagai hewan terancam punah pada tahun 1970.

Tahun 2011, hampir 25 ton gading selundupan dikumpulkan dari seluruh dunia. Kebanyakan gading ilegal dengan tujuan Asia, Cina, Jepang dan Thailand. "Gading ini digunakan untuk bola bilyar, tuts piano, seni ukir, dan perhiasan," kata Kejaksaan.

Jumlah pembantaian gajah dalam perburuan liar telah meningkat dua kali lipat dalam satu dekade terakhir. Delapan dari setiap 10 kematian gajah adalah hasil dari perburuan liar. Sedangkan enam tahun lalu masih empat dari 10 kematian.

ASIAONE | EKO ARI

Berita
Terpopuler
Jenderal Iran Berani Kecam Ali Khameini

Kota di Cina Umumkan Perang terhadap Piranha

Apes Gara-gara Kacamata ‘Cengdem’

13 Peristiwa Besar di ''Hari Sial'' Jumat 13

Israel Dituding Racuni Arafat

Membelot, Duta Besar Suriah Serukan Revolusi

Solusi Diskriminatif bagi Rohingya di Myanmar

Cina Melunak Ihwal Laut Cina Selatan




Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya