Rusia Siapkan US$ 614 Miliar Anggaran Militer

Reporter

Editor

Selasa, 3 Juli 2012 19:03 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri upacara penganugrahan atas pencapaian dalam bidang kebudayaan dan ilmu pengetahuan di Kremlin, Moskow, Selasa (12/6). REUTERS/Alexsey Druginyn

TEMPO.CO , MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin meminta produsen senjata mengembangkan persenjataan ringan baik desain maupun teknologinya. Ia mengeluhkan perkembangan yang lambat pada persenjataan ringan, seperti senapan, pelindung tubuh dan peralatan komunikasi.


Padahal, pemerintah telah mengalokasikan anggaran militer US$ 614 miliar setara Rp 5.761 triliun hingga tahun 2020. \"Kita perlu solusi baru untuk melengkapi tentara kita. Saya minta riset lagi,\" kata Putin dalam pertemuan Program Pengembangan Peralatan Perang Infanteri Lintas Darat dan Udara di Sochi, Selasa 3 Juli 2012.


Dalam catatannya, penelitian dan pengembangan senjata ringan baru menyumbang 10 persen dari produksi dan penjualan senjata Rusia. Ia mengakui produksi dan riset senjata berat, seperti roket, memang penting namun tidak boleh mengabaikan senjata ringan. \"Lebih dari 75 persen anggaran habis untuk senjata berat. Ini telah mengacaukan keseimbangan,\" katanya.

Pemerintah telah mengagendakan pengadaan 10 peluncur rudal taktis, sembilan sistem rudal pertahanan udara S-300 V4, 2.300 tank, 2.000 sistem artileri dan senjata genggam, dan 30 ribu kendaraan perang. \"Semuanya akan masuk dalam anggaran,\" katanya. Tapi di luar itu, seperti pengembangan sistem kontrol baru dan sistem komunikasi, sistem pengintaian canggih juga harus masuk agenda.

RIA NOVOSTI, EKO ARI

Terkait:

Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya