TEMPO.CO , Auckland - Japan Airlines dianggap telah melanggar hukum persaingan usaha di Selandia Baru. Karena itu maskapai ini diperintahkan membayar denda US$ 2,3 juta terkait dengan tudingan kartel kargo udara.
Hukuman itu dijatuhkan di Pengadilan Tinggi di Auckland sebagai bagian dari tuntutan yang dibawa oleh Komisi Perdagangan Selandia Baru.
Japan Airlines adalah maskapai penerbangan keempat yang beperkara dengan komisi itu. Sejak Desember 2008 mereka mengajukan proses terhadap 13 operator, menuduh mereka bersekongkol untuk menjatuhkan harga bahan bakar dan biaya tambahan keamanan untuk pengiriman kargo udara yang masuk dan keluar dari Selandia Baru.
British Airways, Cargolux International Airlines, dan Qantas Airways sebelumnya telah dijatuhi hukuman dan membayar kewajiban denda total sebesar US$ 16,4 juta.
Japan Airlines mendapat diskon 35 persen karena bersedia bekerja sama dengan komite penyelidik. Demikian regulator mengatakan dalam sebuah pernyataan. Maskapai ini juga akan membayar biaya komisi.
Air New Zealand, Cathay Pacific, Emirates, Korean Air Lines, Malaysian Airlines System, Singapore Airlines Cargo, Singapore Airlines Limited, dan Thai Airways telah mengajukan pembelaan diri dalam kasus yang dijadwalkan berlanjut di Pengadilan Tinggi di Auckland pada Maret 2013.
Komisi itu telah membatalkan upaya hukum atas Garuda Indonesia, United Airlines, dan enam eksekutif Air New Zealand tahun lalu. "Komisi senang masalah dengan maskapai lain telah diselesaikan," kata Mary-Anne Borrowdale, penasihat umum komisi.
NZN | TRIP B
Berita terkait
Kenalkan, Calon Wakil Rakyat Selandia Baru Pertama Berdarah Asia
11 Juli 2017
Wetex Kang,keturunan Cina Malaysia ini akan berjuang menjadi wakil rakyat Selandia Baru melalui Partai Maori
Baca SelengkapnyaAkibatkan 16 Penerbangan Ditunda, Anjing Terlatih Ditembak Mati
17 Maret 2017
Polisi Selandia Baru menembak mati anjing terlatih setelah terlepas dan mengakibatkan 16 penerbangan ditunda.
Baca SelengkapnyaSelandia Baru Akui Hak Hukum Sungai Milik Suku Maori
16 Maret 2017
Parlemen Selandia Baru memberikan hak hukum yang sama seperti manusia kepada Sungai Whagnganui, sungai sakral yang sangat dihormati masyarakat adat Maori.
Baca SelengkapnyaSelandia Baru Tawarkan Liburan Gratis Bagi Pencari Kerja
2 Maret 2017
Pemerintah Selandia Baru tawarkan liburan gratis bagi para
pencari kerja dari seluruh dunia untuk membantu pengembangan
industri teknologi
Obyek Misterius Mirip Monster Terdampar di Selandia Baru
13 Desember 2016
Sebuah obyek misterius ditemukan terdampar di Pantai Muriwai, Auckland, Selandia Baru.
Baca SelengkapnyaBermata Sipit, Sistem Paspor Online Selandia Baru Menolaknya
9 Desember 2016
Seorang pria kelahiran Taiwan yang merupakan warga Selandia Baru bingung karena sistem aplikasi paspor online menolak aplikasinya lantaran matanya dianggap tidak terbuka.
Baca SelengkapnyaPM Selandia Baru Mengundurkan Diri demi Istri dan Anak
5 Desember 2016
Perdana Menteri Selandia Baru John Key mengumumkan bahwa dia segera mengundurkan diri dari jabatannya demi istri dan dua anaknya.
Baca SelengkapnyaGempa 7,8 Skala Richter Guncang Selandia Baru, Dua Orang Tewas
14 November 2016
Gempa menyebabkan tsunami setinggi 2 meter di Kaikoura, pantai timur Pulau Selatan.
Baca SelengkapnyaWow, Merpati Ternyata Bisa Membaca!
23 September 2016
Penelitian terbaru di Selandia Baru membuktikan bawah burung merpati bisa diajarkan membaca dan mengenali kata sama seperti manusia dan monyet.
Baca SelengkapnyaPM Selandia Baru Puji Pekerja Migran, Kritik Pekerja Lokal
7 September 2016
PM Selandia Baru John Key akan mendatangkan lebih banyak pekerja migran karena cara kerjanya lebih baik dibanding pekerja lokal yang pemalas dan pecandu narkoba.
Baca Selengkapnya