Tim forensik memeriksa jenazah di Terminal 2 Bandara Internasional Mexico City, Meksiko, Senin (25/6). AP/Alexandre Meneghini
TEMPO.CO , Mexico City - Tiga polisi dikabarkan tewas menyusul adu tembak dengan dua gembong narkoba di pelabuhan udara Mexico City, Senin waktu setempat, 25 Juni 2012. Drama berdarah tersebut membuat puluhan calon pelancong panik.
Adu tembak bermula ketika tiga anggota polisi federal mendekati dua orang yang diduga sebagai pelaku perdagangan obat bius di Terminal 2 airport untuk penerbangan domestik dan internasional. Dua agen kepolisian tewas di tempat, sedangkan seorang lainnya meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Seperti dilaporkan televisi Mileno, adegan tembak-menembak terdengar puluhan kali. Gambar yang ditayangkan televisi menujukkan seorang mayat tergeletak di lantai terminal, tempat para pelaju berkerumun.
Dalam sebuah pernyataan kepada pers, Menteri Keamanan Meksiko mengatakan pelaku penembakan dipercaya bagian dari pentolan kelompok besar geng perdagangan obat bius. "Kedatangan dan keberangkatan pesawat terbang berlangsung normal usai insiden tersebut," ujar juru bicara bandara, Jorge Gomez, kepada Mileno.
Angka pembunuhan di Mexico City relatif rendah bila dibandingkan dengan negara lain menyangkut kekerasan di bidang perdagangan obat bius. Menurut catatan di kota ini, sudah 55 ribu orang tewas akibat kekerasan narkoba dalam waktu 5,5 tahun terakhir ini. Namun tingkat kriminal meningkat pesat di ibu kota dan sekitarnya, yakni lebih dari 300 pembunuhan melibatkan para gengster tahun lalu.
Bandara dan pelabuhan laut Meksiko merupakan tempat paling nyaman digunakan oleh para penyelundup narkoba. Hingga tahun ini polisi federal telah menyita lebih dari 200 kilogram ganja.
Sekitar 20 ribu demonstran menuntut Trump menghormati negara mereka, membatalkan rencana pembangunan tembok di perbatasan kedua negara, serta meminta maaf.