TEMPO.CO , Jakarta -Turbulensi di Republik Arab Mesir, atau biasa disebut sebagai Mesir, masih belum reda. Setelah parlemen dibubarkan oleh Mahkamah Agung pada medio pekan lalu, Mohammed Mursi, 60 tahun, kandidat dari Partai Kemerdekaan dan Keadilan, sayap politik Ikhwanul Muslimin (IM), mengklaim menang dengan 51 persen suara. Adapun lawannya dari jalur independen, Ahmed Shafiq, 70 tahun, mengklaim unggul dengan 60 persen suara.
Duta Besar Republik Arab Mesir untuk Indonesia, Ahmed El Kewaisny, banyak membeberkan fakta di balik krisis politik negerinya. Di antaranya pada Januari 2011, Presiden Mesir saat itu, Husni Mubarak, mendengarkan nasihat dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono soal gelombang demonstrasi ketimbang nasihat dari pemimpin negara lain, sebelum terjadinya pemberangusan berdarah.
Dalam wawancara hangat hampir 2 jam pada Rabu pekan lalu di Kedutaan Mesir di Jakarta, Ahmed El Kewaisny juga blakblakan, dari soal Husni hingga Ikhwanul Muslimin (IM), kepada Dwi Arjanto, Maria Rita Hasugian, Eko Ari, dan fotografer Dhemas dari Tempo. Berikut ini petikannya.
Mengapa pemerintah menolak yang lain?
Sebagai teman, bisa saja meleset. Kami tak mau dibodohi. Kami mengikuti SBY karena beliau Presiden Indonesia. Juga karena Indonesia mempunyai pengalaman mirip dengan kami, yakni saat 1998. Mesir harus maju dengan sistem baru demokrasi, sistem kemerdekaan keadilan sosial dan stabilisasi kekuasaan sipil. Mubarak, sebelum jatuh, menyerahkan kekuasaan ke dewan militer yang dikenal sebagai Supreme Council Army Force (SCAF). Untunglah militer berdiri di samping rakyat dan menolak menembaki mereka.
Apa penyebab IM mudah mendominasi parlemen?
Karena rakyat ingin mereka. Mereka bekerja diam-diam di antara rakyat. Mereka korban politik. Mereka aktif pada kerja-kerja sosial. Warga yang tidak mampu berobat ke RS, mereka bantu. Juga membagikan beasiswa, termasuk menyebarkan bantuan saat Ramadan.
Bukankah itu bagus, bahwa kekuasaan dari akar rumput?
Akar rumput memang baik. Islam punya kode etik yang lebih baik ketimbang kekuasaan. Kami bekerja di antara mereka. Rakyat memilih mereka. Tapi, untuk menjadi perwakilan, mereka tidak tahu. Kami undang mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda ke Kairo pada 25 Januari 2012 saat memperingati 1 tahun revolusi. Dalam pidatonya, Bapak Wirajuda bertanya apakah Mesir berubah menjadi Iran. Memang, di parlemen, 70 persen adalah kubu Islamis (Ikhwanul Muslimin dan lainnya). Pada saat yang sama, banyak orang liberal, sosialis, dan nasionalis lain di luar. Dan perempuan juga tidak terwakili. Anak-anak muda mulai kecewa.
Maka SCAF berpikir bahwa IM dan Salafis bertentangan dengan multikultural di Mesir?
Ini dari perasaan saya sebagai seorang liberal. Perasaan dari mayoritas rakyat. Kami takut. Kami tidak memiliki pengalaman. Dari pidato mereka, kami takut.
Ikhwanul dan Islamis tidak begitu cukup terbuka untuk memahami bahwa Mesir adalah suatu tujuan turis. Mereka akan membredel minuman beralkohol. Saya tidak minum alkohol, begitu juga Anda, jika orang muslim. Tapi bagaimana dengan turis? Tidak bisa memaksa orang begitu saja pergi karena minum. Mereka juga yakin bahwa cadar/hijab adalah busana Islam. Saya tidak setuju dengan mereka. Mereka akan melarang banyak hal.
Mohammed Mursi menyatakan bahwa dia akan menjadi presiden bagi seluruh rakyat. Komentar Anda?
Dia bisa bilang apa saja. Tetapi ketika dia berada di dalam kekuasaan, apakah dia bisa menerapkan kata-katanya? Mari kita tunggu. Sayang, alternatifnya adalah ke masa lalu dengan salah satu figur rezim lama. Tapi apa boleh buat, pilihannya hanya dua. Pilihan yang sangat berat. Ibaratnya pilih kanker ginjal atau kanker kulit. Keduanya kanker, he-he-he. Tapi IM akan melangsungkan kekuasaan dengan kesalahan atau error dan kemudian diperbaiki. Berulang terus trial and error.
Tetapi Mursi adalah lulusan Amerika Serikat, kami berpikir dia akan memegang demokrasi, HAM, dan lainnya. Dia tak mengatakan hal-hal itu.
Bisa dijelaskan bahwa Mesir bukan negeri agama dan juga bukan sekuler?
Ini adalah negeri yang memiliki warga yang beragama Islam dan non-Islam. Dan mereka mempunyai kebebasan serta keseimbangan. Pernahkah Anda mendengar bahwa ada negara Buddha? Negara Kristen? Mesir mayoritas muslim, tapi tak bisa berarti bahwa ini negara Islam.
Parlemen dibubarkan dan pemerintah akan menggelar pemilihan umum lagi? Kapan?
Setelah konstitusi terbentuk. Kami telah membuat kesalahan bahwa kami tidak memiliki konstitusi terlebih dulu. Jika konstitusi ditetapkan, kami akan menggelar pemilu di hari berikutnya.
Kini ada kecemasan bahwa SCAF akan mengambil kekuasaan, tidak akan menyerahkan kepada sipil sesuai dengan jadwal. Bagaimana menurut Anda?
Indonesia tidak memiliki ancaman apa pun dari sekitarnya. Tapi kami Mesir masih memiliki isu keamanan nasional. Kami terikat perjanjian perimbangan kekuatan. Kami tak akan dalam hubungan yang baik atau hubungan yang normal dengan Indonesia, Malaysia, India, atau dengan negara lain kecuali rakyat Palestina dan negara Palestina ada di sana. Tak bisa ditawar.
Maka rakyat kami di Mesir sendiri tak akan berdamai dengan Israel sebagai warga sipil atau negara, kecuali konflik diakhiri. Bahwa negara Palestina diakui sebagai sebuah negara. Kami harus menjaga tak ada yang tersakiti. Tapi kami membantu saudara kami, Palestina. Dan kami tidak ingin negara Islam mana pun, atau negara lain yang warganya mayoritas muslim, seperti Indonesia, mempunyai hubungan normal dengan mereka (Israel). Karena kita telah memiliki jaminan hubungan Islam.
Soal Mubarak, benarkah dia saat ini mengalami koma?
Dia terkena stroke. Yang pasti, pengadilan telah memvonis hukuman penjara seumur hidup. Mengapa? Ketika polisi menembaki pemrotes, dia tidak menghentikannya. Saat dilantik sebagai presiden, dia bersumpah bahwa dia akan menjaga rakyat dan negerinya.
OO
Dunia Terpopuler
Mohamed Mursi Jadi Presiden Mesir
Hasil Pemilu Presiden Mesir diumumkan Malam Ini
AS Kaji Visa Anggota Parlemen Garis Keras Mesir
Suriah Tembak Jatuh Jet Turki
Berita terkait
Menuju Perbaikan Hubungan, Menlu Mesir dan Turki Bertemu di Kairo
18 Maret 2023
Turki memutuskan hubungan dengan Mesir setelah penggulingan Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin yang didukung Ankara.
Baca SelengkapnyaPengadilan Mesir Vonis 12 Tokoh Ikhwanul Muslimin Hukuman Mati
15 Juni 2021
Pengadilan sipil tertinggi Mesir menguatkan vonis hukuman mati untuk 12 tokoh senior Ikhwanul Muslimin atas kerusuhan 2013 lalu
Baca SelengkapnyaMesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca Selengkapnya