Ahmed Shafiq Yakin Jadi Presiden Mesir  

Reporter

Editor

Jumat, 22 Juni 2012 11:58 WIB

Ahmed Shafiq. (AP)

TEMPO.CO, Kairo - Bekas Perdana Menteri Mesir, Ahmed Shafiq, merasa yakin dia bakal memenangkan pemilihan presiden putaran kedua. Demikian keterangan yang disampaikan kepada media dalam acara jumpa pers, Kamis, 21 Juni 2012.

Pada acara itu, dia juga melemparkan tuduhan terhadap rivalnya, Mohammed Mursi dari Ikhwanul Muslimin, "bermain-main" dengan petugas pemilihan sebelum hasil akhir penghitungan suara diumumkan.

Hingga saat ini, Komisi Pemilihan Umum dianggap sangat terlambat oleh kedua calon presiden untuk menyampaikan hasil akhir pemilihan. Namun, Mursi telah mengumumkan secara sepihak kemenangannya kendati hal itu tak berlangsung lama setelah dibubarkan oleh polisi.

Sebaliknya, tim kampanye Shafiq menolak klaim pendukung Mursi. Bahkan, mereka mengancam akan menggugat ke pengadilan karena hal tersebut dianggap sebagai sebuah provokasi. Namun, Shafiq yang pernah menjadi perdana menteri di akhir masa jabatan Presiden Hosni Mubarak berusaha untuk tidak banyak berbicara mengenai hasil pemilihan umum. Berbicara kepada para warrtawan di Kairo, Shafiq mengritik unjuk rasa yang melibatkan ribuan pendukung Ikhwanul Muslimin di Tahrir Square.

"Demonstrasi dan kampanye di Tahrir Square merupakan intimidasi yang bertujuan memberikan tekanan terhadap HPEC (Komisi Pemilihan Presiden Tingkat Tinggi). Ini harus ditolak oleh Mesir karena berlawanan dengan dasar-dasar demokrasi. Mari kita tenangkan diri," ujarnya.

Pengumuman hasil pemilihan presiden babak kedua, 16-17 Juni 2012, masih ditunda oleh HPEC. Kemungkinan besar akan disampaikan kepada publik pada pekan ini sebab lembaga ini masih memeriksa komplain dari 400 pemilih.

Ribuan orang pada Jumat, 22 Juni 2012, bakal turun ke Tahrir Square dan diikuti oleh simpatisan dan pendukung Ikhwanul Muslimin. Mereka menentang dengan apa yang disebut dominasi kekuasaan militer. Tiga partai Islam mengatakan mereka akan ikut serta, termasuk kaum revolusioner dan kelompok-kelompok pemuda untuk ambil bagian dalam demo bertajuk "Tak Ada Kudeta Militer." Demo ini diperkirakan akan berlangsung usai salat Jumat.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya