Di Mesir, Berita tentang Mubarak Pun Simpang-Siur

Reporter

Editor

Rabu, 20 Juni 2012 21:23 WIB

Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak terbaring di tandu ketika sedang diangkut ke ruang sidang di akademi kepolisian di Kairo, Mesir, Ksmis (5/1). REUTERS/Stringer

TEMPO.CO , Kairo - Berita kondisi mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak simpang-siur. Ia sempat diberitakan secara medis meninggal, namun hingga petang ini, tak ada penjelasan resmi dari pejabat yang berwenang. Kantor berita pemerintah hanya melaporkan bahwa kondisinya sangat serius dan harus dipindahkan dari penjara di mana dia menjalani hukuman seumur hidup ke rumah sakit militer.

Sebelumnya, diberitakan kesehatan Pak Mubarak memburuk dengan cepat pada hari Selasa. Ia dikabarkan mengalami serangan jantung dan stroke. Setelah laporan tersebut, pengacara dan Dewan Militer yang memerintah Mesirmenyatakan Mubarak berada dalam kondisi kritis, tapi masih hidup. Pada hari Rabu, pejabat keamanan mengatakan bahwa Mubarak masih hidup dan bernapas sendiri. Mereka menggambarkan kondisinya hampir stabil.

Kabar kesehatannya menyebar dengan cepat hingga ke Tahrir Square, tempat di mana puluhan ribu orang memprotes dewan militer yang memerintah Mesir. Kebingungan atas kondisi kesehatan Mubarak menyuntikkan volatilitas baru ke dalam krisis yang berkembang di negara itu.

Kesehatan mantan presiden telah menjadi sumber spekulasi dan kecurigaan sejak penahanannya. Mubarak diketahui memiliki masalah kesehatan selama bertahun-tahun. Namun, banyak yang menyebut berita sakitnya hanya akal-akalan agar dia bisa dikeluarkan dari penjara.

Sebagian besar rakyat Mesir meyakini, penguasa militer saat ini menggunakan taktik tersebut untuk memuluskan langkah itu. Seorang sumber yang meminta namanya tak disebut pada Harian Telegraph menyatakan berita Mubarak berada di tepi kematian sengaja dihembuskan sebagai bagian dari skema untuk mengangkut keluar mantan orang nomor satu mesir itu dari penjara. "Ini semua tipuan yang mengerikan," katanya.

Pengamat juga menyatakan keheranannya dengan berita Mubarak kehilangan kesadaran, hanya dua hari setelah pemungutan suara untuk memilih penggantinya. "Sangat (drama) Shakespeare," kata Diaa Rashwan, analis di Al Ahram Center, lembaga riset yang didanai negara. "Dia tidak ingin mendengar nama penggantinya," katanya.

Pada hari Senin, Mohamed Morsi, pemimpin Ikhwanul Muslimin, mengatakan ia telah memenangkan pemilihan presiden Mesir kompetitif, mengalahkan Ahmed Shafik, perdana menteri terakhir Rezim Mubarak, dengan 52 persen suara.

Namun pada saat yang sama, Shafik juga mengklaim kemenangan. Seorang juru bicara kubu Shafik, Ahmad Sarhan, mengatakan bahwa mereka memenangkan 51,5 persen suara.


TELEGRAPH | TRIP B

Terpopuler
Di Langit Cirebon, Dua Pesawat Ini Nyaris Tabrakan

Kontestan Copot Bra, Menteri Thailand Murka

Sudah 24 Jasad Ditemukan Terkubur di Kantor Xanana

Apa Saja Keluhan Pilot Soal Menara Bandara Soetta?

Pamer Dada, ''Lady Tata'' Guncang Thailand

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya