Jerman Larang Organisasi Salafi

Reporter

Editor

Kamis, 14 Juni 2012 21:15 WIB

Mounir Chouka. AP/Islamic Movement of Uzbekistan

TEMPO.CO , Berlin --Selama sepekan, pemerintah Jerman memfokuskan diri buat kebijakan tentang organisasi Salafi. Organisasi garis keras yang ditengarai mempunyai ikatan dengan ekstremis. Akhirnya, Kamis, 16 Juni 2012, pemerintah membuktikan fokusnya tersebut. Pemerintah menggerebek fasilitas Salafi di tujuh kota besar. Mereka pun melarang satu organisasi paling penting di kelompok Salafi, Millatu Ibrahim. Seribu polisi terlibat dalam penggerebekan markas-markas Salafi hari ini.

"Aksi organisasi berlawanan dengan ide konstitusional dan kesepahaman tentang multikultural," ujar Menteri Dalam Negeri Jerman Hans-Peter Friedrich, Kamis, 16 Juni 2012. Menurut dia, kelompok yang dilarang itu mempromosikan kekerasan sehingga melawan konstitusi.

Mengikuti larangan itu, Pemerintah kini mengawasi dengan ketat dua kelompok Salafi lainnya. Pemerintah berharap bisa menemukan bukti untuk melarang dua kelompok tersebut.

Otoritas memperkirakan 4 ribu orang telah bergabung dengan kelompok Salafi. Angka pertumbuhan tercepat di seluruh Jerman. Salafi dianggap pemerintah Jerman sebagai organisasi berbahaya dan rentan terhadap kekerasan. Sebab tujuan kelompok ini adalah menegakkan syariah di Jerman dan menolak nilai-nilai barat.

Salafi telah menjadi berita utama selama musim semi. Diawali dari gerakan mereka membagi-bagikan Al-Qur'an gratis di sejumlah kota besar di Jerman. Salah satu kelompok yang ikut dalam gerakan ini, Die Wahre Religion atau Agama Sejati, kini dalam pengawasan otoritas. Pendiri Agama Sejati, Abou Nagie telah lama dalam pengawasan pemerintah Jerman.

Demikian pula, dengan kelompok lain yang kini dalam pengawasan, Dawa FFM. Pemerintah menduga Dawa menyebarkan radikalisme ke pengikutnya melalui seminar keislaman. Arid Uka, pria yang menembak dua tentara Amerika Serikat di bandara Frankfurt pada Maret 2011, dilaporkan telah terkan paham radikal dari seminar yang ditawarkan Dawa FFM.

Millatu Ibrahim, kelompok yang dilarang hari ini, dipimpin oleh Mohamed Mahmoud. Mahmoud adalah warga negara Austria yang tinggal di Jerman sejak 2011. Pejabat intelijen percaya Mahmoud adalah tokoh kunci dalam rencana jihad di Jerman. Dia sempat ditahan selama empat tahun di Austria karena terbukti mempromosikan organisasi teroris.

SPIEGEL.DE|DIANING SARI

Berita terkait

Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

24 Oktober 2017

Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

Jerman sempat membekukan negosiasi rencana penjualan 3 kapal selam ke Israel pada Juli lalu gara-gara isu suap dan pencucian uang .

Baca Selengkapnya

Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

26 September 2017

Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

Partai yang dituding Neo-Nazi, AfD, mencetak sejarah dengan masuk parlemen atau Bundestag setelah meraih 13,5 persen suara dalam pemilu Jerman.

Baca Selengkapnya

Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

25 September 2017

Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

Angela Merkel menjadi kanselir terlama di sepanjang sejarah Jerman modern setelah partainya, CDU memenangkan pemilu kemarin.

Baca Selengkapnya

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.

Baca Selengkapnya

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.

Baca Selengkapnya

Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

24 September 2017

Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

Merkel mendapat pesaing Schulz pada pemilu Jerman tahun ini.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

31 Agustus 2017

Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

Hampir 70.000 penduduk di Frankfurt, Jerman diungsikan dari rumah mereka menyusul penemuan bom era Perang Dunia II seberat 1.400 ton.

Baca Selengkapnya

Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

15 Agustus 2017

Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

Turis asal Amerika Serikat yang sedang mabuk itu dipukuli orang karena memberi hormat ala Nazi di Jerman.

Baca Selengkapnya

Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

29 Juli 2017

Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

Ahmad A., pencari suaka asal Uni Emirat Arab, diduga melakukan serangan karena hendak dideportasi dari Jerman.

Baca Selengkapnya

Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

17 Juni 2017

Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

Masjid untuk semua muslim tanpa peduli Sunni, Syiah, transgender, maupun muslim tanpa penutup kepala dan wajah, didirikan di Berlin, Jerman.

Baca Selengkapnya