Jelang Vonis Mubarak, UU Darurat Mesir Berakhir  

Reporter

Editor

Jumat, 1 Juni 2012 22:25 WIB

Husni Mubarak. AP/Mohammed al-Law

TEMPO.CO , Kairo -Undang-undang darurat Mesir berakhir mulai hari ini. Hal itu mengakhiri 31 tahun kuasa polisi menahan dan menangkap seseorang yang dituduh melawan kekuasaan pemerintah.

Sejak pembunuhan mantan Presiden Anwar Sadat pada 1981, pasukan keamanan berwenang menahan dan menangkap seseorang tanpa perintah, memenjarakan mereka meski pengadilan membebaskan dan muncul banyak pengakuan terjadinya penyiksaan. Aksi keji itu selalu tak dihukum.

Pada satu titik di bawah rezim Hosni Mubarak yang terdepak, beberapa kelompok HAM menyebutkan terdapat lebih dari 10 ribu orang ditahan -banyak dari mereka menghilang di penjara-penjara Mesir.

"Ini benar-benar pesan krusial," kata Hosssam Bahgat, aktivis HAM yang berkampanye bertahun-tahun menyingkirkan UU Darurat. "Pasukan keamanan beroperasi di bawah budaya bahwa mereka konstan berlindung dibalik undang-undang."

Meski ditunggu, tak sedikit warga Mesir yang abai soal vonis Mubarak ditengah fokus negeri itu menyelesaikan pemilihan presiden pertama bulan ini pasca revolusi tahun lalu.

Mubarak, bersama mantan Menteri Dalam Negeri Habib El-Adly dan enam asistennya, dituduh menginstruksikan secara berjenjang menembaki pemrotes tak bersenjata selama 18 hari revolusi Mesir. Presiden yang terjungkal itu, serta dua putranya dan pengusaha yang buron, Hussein Salem, juga menghadapi beberapa dakwaan korupsi.

Ratusan demonstran damai pro-demokrasi di Kairo, Alexandria, Suez dan guburnuran lain pada 25-31 Januari 2011 ditembaki pasukan keamanan Mesir.

Dalam kasus manipulasi, Mubarak dituduh menerima suap dari Hussein Salem, juragan resor untuk mengeksploitasi pengaruhnya dan memfasilitasi konsesi-konsesi tanah di Sharm El-Sheikh yang menguntungkan perusahaan yang dimiliki Salem.

Abu-Ghenima Abul-Oeyoun, 49 tahun, ayah dari Mohammad, 20, yang terbunuh di Lapangan Tahrir pada 28 Januari melihat polisi menyerang puluhan ribu pemrotes.

Abul-Oeyoun malah pesimis dan memperkirakan Mubarak akan dibebaskan. "Para pengacara bilang ke saya dia bakal dihukum. Tapi dengan situasi saat ini, dan Shafiq (kandidat presiden yang merupakan perdana menteri terakhir Mubarak) muncul tiba-tiba menonjol, saya tidak berfikir begitu," katanya, Jum'at 1 Juni 2012 di Kairo.

AP | AHRAM ONLINE | USA TODAY | DWI ARJANTO

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya