PBB Minta Afganistan Hentikan Perdagangan Ganja  

Reporter

Editor

Rabu, 30 Mei 2012 15:15 WIB

Foto: showtime.arkansasonline.com

TEMPO.CO, Kabul - PBB, Selasa, 29 Mei 2012, menyerukan pemerintah Afganistan agar melakukan "upaya berarti" guna memerangi produksi narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya.

Afganistan, negara yang memproduksi 90 persen opium dunia, dianggap hanya memandang "enteng" keberhasilan lembaga internasional memberantas ladang ganja, kata Youri Fedotov, Direktur Eksekutif PBB Urusan Drug dan Kejahatan.

Presiden Hamid Karzai membalas, "Afganistan menerima kutukan, sementara yang lain mendapatkan keuntungan." Oleh sebab itu, tak mungkin hanya Afganistan sendiri yang menyelesaikan masalah tersebut.

Data di PBB menyebutkan tanaman ganja tersebar di 131 ribu hektare pada 2011, naik tujuh persen dibandingkan tahun lalu. Secara keseluruhan, ladang tanaman ini meningkat 61 persen.

"Saya mencoba mengirimkan pesan kepada otoritas Afganistan bahwa mereka perlu bekerja secara sungguh-sungguh. Semua orang harus bekerja, bukan memperbanyak departemen," kata Fedotov.

Dia melanjutkan, pemberantasan produksi opium juga harus dilakukan secara integral untuk mengatasi pencucian uang dan korupsi. Fedotov mengatakan lebih dari 10 ribu hektare ladang ganja tahun ini diperkirakan berhasil diberantas dalam waktu tiga kali setahun. Tetapi, dia berkata, "Keberhasilan ini terlalu sedikit." Fedotov mencatat bahwa perdagangan obat bius di Afganistan melibatkan kelompok kejahatan internasional.

Menurut Presiden Karzai, perdagangan obat bius dan terorisme internasional terkait erat dan hampir seluruh pelaku perdagangan obat bius bukan warga Afganistan. "Presiden Karzai menganggap bahwa harus ada keputusan politik untuk melawan perdagangan obat terlarang ini. Tak mungkin hanya dilakukan oleh satu negara."

UNODC mengatakan penghasilan petani dari perdagangan obat bius di Afganistan pada 2011 mencapai US$ 1,4 miliar (sekitar Rp 13,3 triliun) atau setara dengan sembilan persen PDP negara. Untuk itu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon meminta Afganistan memprioritaskan perang terhadap perdagangan obat bius. Hal yang menakutkan adalah ketika pasukan Amerika Serikat dan NATO mengakhiri keberadaan pasukannya pada akhir 2014 di sana.

AL ARABIYA NEWS | CHOIRUL

Berita terkait

Komisioner KPU Idham Holik Dilaporkan ke DKPP atas Dugaan Intimidasi Petugas KPU Daerah

21 Desember 2022

Komisioner KPU Idham Holik Dilaporkan ke DKPP atas Dugaan Intimidasi Petugas KPU Daerah

Selain Idham, Airlangga menyebut ada 9 komisioner KPU dari provinsi dan kabupaten/kota yang dilaporkan ke DKPP.

Baca Selengkapnya

Amien Rais Hampir Menangis Partai Ummat dapat Kesempatan Verifikasi Faktual Ulang

20 Desember 2022

Amien Rais Hampir Menangis Partai Ummat dapat Kesempatan Verifikasi Faktual Ulang

Amien Rais menduga ada yang menginginkan agar Partai Ummat itu menjadi satu-satunya partai yang gagal lolos menjadi peserta Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Partai Ummat Klaim dapat Kesempatan Verifikasi Faktual Ulang

20 Desember 2022

Partai Ummat Klaim dapat Kesempatan Verifikasi Faktual Ulang

Partai Ummat telah melakukan mediasi dengan Bawaslu RI setelah dinyatakan tidak lolos ke Pemilu 2024 oleh KPU RI

Baca Selengkapnya

Pidato di KPU, Gerindra Soroti Pihak yang Mempertanyakan Hasil Verifikasi KPU

14 Desember 2022

Pidato di KPU, Gerindra Soroti Pihak yang Mempertanyakan Hasil Verifikasi KPU

Dalam agenda penetapan nomor urut parpol peserta Pemilu 2024, Gerindra memilih untuk mempertahankan nomor lamanya, yakni 2.

Baca Selengkapnya

Anggap KPU Curang dan Tak Transparan, Kader Partai Prima Gelar Aksi Hari Ini

14 Desember 2022

Anggap KPU Curang dan Tak Transparan, Kader Partai Prima Gelar Aksi Hari Ini

Nuradim menilai KPU juga bertindak tidak adil dan transparan dalam tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Komisi II Bakal Klarifikasi ke KPU Soal Dugaan Manipulasi Hasil Verifikasi Parpol

13 Desember 2022

Komisi II Bakal Klarifikasi ke KPU Soal Dugaan Manipulasi Hasil Verifikasi Parpol

Komisi II DPR akan bertanya ke KPU soal dugaan intervensi verifikasi faktual ke KPU daerah untuk loloskan partai politik.

Baca Selengkapnya

KPU RI Telusuri Dugaan Intimidasi dan Kecurangan Verifikasi Faktual Tiga Parpol

13 Desember 2022

KPU RI Telusuri Dugaan Intimidasi dan Kecurangan Verifikasi Faktual Tiga Parpol

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan bakal menginvestigasi dugaan intimidasi saat proses verifikasi faktual tiga partai politik oleh KPU daerah.

Baca Selengkapnya

Sembilan Parpol Non Parlemen Lolos Verifikasi Faktual di Jakbar, Ada Gelora, Garuda dan PKN

13 Desember 2022

Sembilan Parpol Non Parlemen Lolos Verifikasi Faktual di Jakbar, Ada Gelora, Garuda dan PKN

Sembilan partai politik dinyatakan lolos verifikasi faktual oleh KPU Jakarta Barat. Ada Partai Gelora, Garuda dan PKN.

Baca Selengkapnya

Amien Rais Sebut Ada Gigantic Power Ingin Singkirkan Partai Ummat dari Pemilu 2024

13 Desember 2022

Amien Rais Sebut Ada Gigantic Power Ingin Singkirkan Partai Ummat dari Pemilu 2024

Amien Rais sebut mendapatkan info A1 bahwa KPU bakal meloloskan semua partai baru dan non-parlemen di Pemilu 2024, kecuali Partai Ummat.

Baca Selengkapnya

Jelang Penetapan Parpol Peserta Pemilu 2024, JPPR Sebut Masih Ada Parpol yang Mencatut NIK

12 Desember 2022

Jelang Penetapan Parpol Peserta Pemilu 2024, JPPR Sebut Masih Ada Parpol yang Mencatut NIK

Tahapan pendaftaran dan verifikasi partai politik calon peserta Pemilu 2024 berakhir besok. JPPR sebut masih ada permasalahan.

Baca Selengkapnya