Agen CIA Asal Pakistan Doyan Perempuan  

Reporter

Editor

Selasa, 29 Mei 2012 10:11 WIB

Dr Shakeel Afridi. timesofpakistan.pk

TEMPO.CO, Islamabad - Dokter ahli bedah asal Pakistan yang membantu CIA untuk menemukan persembunyian Osama bin Laden ternyata seorang koruptor dan telah melakukan banyak kesalahan, jauh sebelum ditangkap dinas intelijen Pakistan. Ia dijebloskan ke penjara selama 33 tahun untuk berbagai kesalahannya, di antaranya pelecehan seksual dan pencurian.

Dalam wawancara akhir pekan lalu, beberapa informasi berhasil dikumpulkan Reuters dari bekas pejabat Pakistan yang menguraikan bahwa Dr. Shakil Afridi adalah seorang pria yang suka perempuan dan menenggak minuman keras. Selain itu, ahli bedah ini kerap melakukan kekerasan seksual, pelecehan, dan pencurian. Mereka mengatakan, obsesi pria ini adalah mengumpulkan uang dengan mudah.

Menurut dokumen Departemen Kesehatan Pakistan 2002 yang diperlihatkan kepada Reuters, Afridi adalah seorang koruptor yang tak bisa diandalkan, tidak layak, dan tidak bisa memberikan layanan pemerintah kepada masyarakat.

Sebaliknya pejabat Amerika Serikat menyanjung Afridi sebagai seorang pahlawan yang membantu menemukan persembunyian bin Laden di Kota Abbottabad, Pakistan, tempat di mana pemimpin Al-Qaeda itu tewas Mei tahun lalu akibat diberondong peluru tajan pasukan komando NAVY SEALs Amerika Serikat.

Secara resmi Pakistan mengatakan tidak ada sesuatu yang istimewa dalam diri Afridi, kecuali bahwa keputusan pengadilan telah menjatuhkan hukuman baginya. Namun tuduhan mengenai karakter Afridi berikut penahannya dalam penjara telah meningkatkan ketegangan hubungan Pakistan-Amerika Serikat.

Sejumlah pejabat Amerika Serikat, Senin, 28 Mei 2012, menyebut bahwa telah terjadi pembunuhan karakter terhadap Afridi. Di Washington, salah seorang pejabat mengatakan pemerintah Amerika Serikat tidak menyadari adanya pertanyaan mengenai perilaku Afridi.

"Informasi yang ada menujukkan Afridi adalah anggota komunitas perawatan kesehatan Pakistan yang bertanggung jawab," kata pejabat senior. "Kami menyadari ada upaya menurunkan derajat karakter Dr. Afridi sejak dia ditahan." Pengacara keluarga Afridi menolak berkomentar soal silang sengketa mengenai kliennya. "Saya tak bisa memberikan komentar atas masa lalu yang menyerangnya," kata Raza Safi kepada Reuters.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta, Ahad, berkata "Afridi bukan melawan Pakistan, dia sedang melakukan perlawanan terhadap Al-Qaeda. Dan saya berharap hal tersebut dimengerti pemerintah Pakistan."

Pekan lalu, Pengadilan Khyber menjatuhkan hukuman 33 tahun penjara terhadap Dr. Afridi karena terbukti telah bekerja sama dengan agen intelijen asing. Afridi kini diasingkan dalam sebuah penjara yang sangat dirahasiakan di Peshawar untuk menyelamatkannya dari target serangan militan Islam. Afridi telah bekerja sama dengan CIA selama beberapa tahun sebelum penyerbuan terhadap bin Laden, kata bekas petugas keamanan dan pejabat intelijen Pakistan.

Tariq Hayat, pejabat tertinggi di kawasan Khyber mengatakan, dia mengenal Afridi ketika dokter ini bekerja di sebuah rumah sakit di sana dan menjabat sebagai dokter senior. Hayat mengatakan dia bertemu Afridi dua kali untuk menanyakan soal kekerasan seks yang pernah dilakukannya terhadap seorang perawat di rumah sakit. Hayat juga menanyakan masalah pencurian mesin elektrocardiograf yang digunakan untuk praktek pribadinya.

"Saya membuatnya berdiri. Saya katakan kepadanya, Anda seorang yang tak memiliki karakter, Anda tak mempunyai prinsip," kata Hayat, seraya menambahkan bahwa dia meminta Afridi diusir dari Khyber. "Saya bilang, Anda seorang pencuri, dokter!!"

Seorang pejabat kesehatan senior lainnya yang melihat rekam jejak kasus Afridi mengatakan, seorang perawat pernah mengeluh mengenai pelecehan seksual yang terjadi di Direktorat Kesehatan Kawasan. Kejadian itu dibenarkan kepolisian yang pernah memeriksa Afridi.

"Sejumlah perawat mengeluh tentang dia karena melakukan perbuatan yang tidak patut," kata pejabat kepolisian tanpa menjelaskan detail "perbuatan tidak patut." Polisi ini menambahkan, Afridi juga dituduh mencuri bahan baku bantuan lembaga internasional dan menjualnya. Namun seluruh tuduhan tersebut sulit bisa dikonfirmasi.

Saudara laki-laki Afridi, Jamil, menjelaskan bahwa segala tuduhan tersebut sangat tidak berdasar dan Dr. Afridi dijadikan kambing hitam. "Jika saudara saya melakukan kesalahan, dia memiliki visa Amerika Serikat yang masih berlaku. Dia bisa saja terbang meninggalkan negeri ini," katanya.

Namun ketika ditanya mengenai korupsi dan pelecehan seksual yang pernah dilakukan terhadap sejumlah perawat, Jamil tidak merespon. "Saya sedang dalam persembunyian sebab hidup saya dalam bahaya, seluruh kehidupan kami dalam bahaya," kata Jamil Afridi. "Keluarga aman untuk saat ini, tetapi pemberitaan media dapat membahayakan kami."

Beberapa pekerja kesehatan yang mengenal Afridi menguraikan bahwa dia adalah seorang yang berdedikasi dan profesional. "Dia sangat ramah kepada semua orang di tim dan melakukan pekerjaannya dengan sangat teliti," kata Naseem Bibi, seorang perawat. Dia mengatakan, dia bersamanya ketika mengunjungi rumah tim medis bin Laden. "Ya, suatu hari dia sangat tertarik dengan rumah itu, tetapi saya tidak tahu mengapa," ujarnya.



REUTERS | CHOIRUL

Berita terkait

Jenazah Kapten Titus Sampai di Medan

17 Juli 2016

Jenazah Kapten Titus Sampai di Medan

Puluhan personel TNI berbaris melakukan persiapan penghormatan kepada iringan jenazah yang diangkat oleh 6 prajurit TNI berpakaian lengkap.

Baca Selengkapnya

Busyro: Dubes Burhan Muhammad Moncer Saat Jadi Intel  

20 Mei 2015

Busyro: Dubes Burhan Muhammad Moncer Saat Jadi Intel  

Busyro mengenal Burhan sejak kecil karena bertetangga di Kampung Notoprajan Ngampilan, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mantan Wapres Boediono: Tugas Dubes Burhan Tidak Enak  

20 Mei 2015

Mantan Wapres Boediono: Tugas Dubes Burhan Tidak Enak  

Mantan Wakil Presiden Boediono menilai tugas dan tanggung jawab yang diemban Dubes Burhan termasuk golongan tugas yang "tidak enak".

Baca Selengkapnya

Upacara Pemakaman Dubes Burhan Muhammad Secara Militer  

20 Mei 2015

Upacara Pemakaman Dubes Burhan Muhammad Secara Militer  

Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir dan rombongan Duta Besar Pakistan untuk Indonesia serta Singapura turut mengantar hingga proses pemakaman selesai.

Baca Selengkapnya

Biaya Perawatan Dubes Burhan Muhammad Ditanggung Pakistan  

20 Mei 2015

Biaya Perawatan Dubes Burhan Muhammad Ditanggung Pakistan  

Pakistan bertanggung jawab atas perawatan Dubes Burhan Muhammad, meskipun Burhan berpindah rumah sakit ke Singapura pasca-kecelakaan helikopter.

Baca Selengkapnya

Jenazah Dubes Burhan Muhammad Akhirnya Tiba di Rumah Duka  

20 Mei 2015

Jenazah Dubes Burhan Muhammad Akhirnya Tiba di Rumah Duka  

Jenazah Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad tiba di rumah duka di Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, sekitar pukul 07.55 WIB.

Baca Selengkapnya

Jasad Dubes Burhan Muhammad Tertahan karena Lobi RI Lemah?

20 Mei 2015

Jasad Dubes Burhan Muhammad Tertahan karena Lobi RI Lemah?

Wakil Menlu AM Fachir membantah tertahannya jenazah Dubes Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad lantaran lemahnya lobi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Kata Wakil Menlu Soal Jasad Dubes Burhan Telat Dipulangkan

20 Mei 2015

Kata Wakil Menlu Soal Jasad Dubes Burhan Telat Dipulangkan

Wakil Menlu Abdurrahman Mohammad Fachir meminta kasus tertahannya jasad Dubes Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad tidak dipersoalkan.

Baca Selengkapnya

Wakil Menlu AM Fachir Nostalgia di Rumah Dubes Burhan

20 Mei 2015

Wakil Menlu AM Fachir Nostalgia di Rumah Dubes Burhan

Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir atau dikenal AM Fachir bernostalgia di rumah duka Dubes Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad

Baca Selengkapnya

Jadwal Pemulangan Jenazah Dubes Burhan Belum Pasti  

19 Mei 2015

Jadwal Pemulangan Jenazah Dubes Burhan Belum Pasti  

Belum ada kepastian pemulangan jenazah Dubes Burhan ke Yogyakarta.

Baca Selengkapnya