Amerika Potong Bantuan ke Pakistan  

Reporter

Editor

Jumat, 25 Mei 2012 14:52 WIB

Dokter Pakistan Shakeel Afridi yang terekam oleh video TV di Pakistan. Shakeel Afridi merupakan seseorang yang menolong CIA dalam menemukan Osama Bin Laden. REUTERS/Geo News via Reuters TV.

TEMPO.CO, Islamabad - Senat Amerika Serikat setuju dengan usulan pemerintah untuk memotong bantuan ke Pakistan sebesar US$ 33 juta atau setara Rp 305 miliar bagi hukuman dokter agen CIA.

Pemotongan bantuan itu terkait dengan vonis yang dijatuhkan Pengadilan Pakistan yang menghukum seorang dokter ahli bedah yang didakwa telah bekerja sama dengan CIA untuk membocorkan persembunyian Osama bin Laden di Pakistan selama 33 tahun.

"Keputusan (hukuman) tersebut adalah sewenang-wenang. Kami berharap Pakistan menyadari bahwa kami serius," kata Senator Richard Durbin usai pengambilan suara dengan hasil suara bulat 30-0 yang membahas soal bantuan luar negeri, Kamis, 24 Mei 2012.

Pakistan, Rabu, 23 Mei 2012, menjatuhkan hukuman penjara selama 33 tahun bagi Dr Shakil Afridi. Hukuman ini kian membuat Amerika Serikat jengkel terhadap Pakistan karena negeri ini sepertinya tak sepenuh hati berperang melawan kelompok Islam militan yang memerangi pemerintah Afganistan. Sebelumnya, Pakistan menutup jalur suplai militer dari Pakistan menuju Afganistan menyusul serangan jet tempur NATO yang menyebabkan 24 militer Pakistan tewas.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, menyebut pemenjaraan dokter adalah sebuah langkah yang tidak adil dan tak beralasan. Oleh sebab itu, Amerika Serikat akan terus berupaya menekan Pakistan agar membebaskannya. "Amerika Serikat sama sekali tidak percaya ada alasan untuk memenjarakan Dr Afridi," ujarnya.

Afridi dituduh oleh pemerintah Pakistan telah menjalankan kampanye vaksinasi palsu dengan cara mengumpulkan DNA. Langkah ini dipercaya untuk membantu CIA mengetahui keberadaan bin Laden di Pakistan.

Osama bin Laden adalah pemimpin Al-Qaeda yang tewas di Kota Abbottabad tahun lalu dalam sebuah serbuan pasukan komando khusus Amerika Serikat. Akibat serbuan tersebut, hubungan Washington dan Islamabad kian memburuk. Tak lama kemudian, ada usulan dari Kongres untuk memotong bantuan ke Pakistan.

Senator John McCain dari Republik yang membidangi masalah angkatan bersenjata mengatakan, anggota legislatif setuju untuk menunda bantuan ke Pakistan hingga Menteri Pertahanan menyatakan bahwa Pakistan sudah tidak lagi memenjarakan orang-orang seperti Afridi.

AL JAZEERA | CHORIUL




Berita terkait

Hasil Australian Open 2024: Aryna Sabalenka Pertahankan Gelar, Kalahkan Zheng Qin Wen di Final

27 Januari 2024

Hasil Australian Open 2024: Aryna Sabalenka Pertahankan Gelar, Kalahkan Zheng Qin Wen di Final

Dengan menjuarai Australian Open 2024, Aryna Sabalenka memenangi dua dari tiga final Grand Slam dalam rentang waktu 13 bulan.

Baca Selengkapnya

Hasil Australian Open 2024: Singkirkan Coco Gauff, Aryna Sabalenka Kembali Capai Babak Final

25 Januari 2024

Hasil Australian Open 2024: Singkirkan Coco Gauff, Aryna Sabalenka Kembali Capai Babak Final

Lolos ke final Australian Open 2024, Aryna Sabalenka samai rekor Serena Williams.

Baca Selengkapnya

Hasil Australian Open 2024: Coco Gauff Melaju ke Babak Kedua, Marketa Vondrousova Tersingkir

15 Januari 2024

Hasil Australian Open 2024: Coco Gauff Melaju ke Babak Kedua, Marketa Vondrousova Tersingkir

Coco Gauff akan bertemu rekan senegaranya Caroline Dolehide di babak kedua Australian Open 2024.a

Baca Selengkapnya

Jelang Tampil di Australian Open 2024, Emma Raducanu Melihat Peluang Kembali ke Puncak

12 Januari 2024

Jelang Tampil di Australian Open 2024, Emma Raducanu Melihat Peluang Kembali ke Puncak

Emma Raducanu akan menghadapi Shelby Rogers dari Amerika Serikat di babak pertama Australian Open 2024.

Baca Selengkapnya

Emma Raducanu Lolos ke Babak Utama Australian Open 2024

3 Januari 2024

Emma Raducanu Lolos ke Babak Utama Australian Open 2024

Absennya sejumlah pemain membuka tempat bagi Emma Raducanu di undian utama Australian Open 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Emma Raducanu, Petenis Inggris yang akan Berlaga di Auckland Classic

1 Januari 2024

Mengenal Emma Raducanu, Petenis Inggris yang akan Berlaga di Auckland Classic

Emma Raducanu merasa terlahir kembali setelah pulih dari cedera. Petenis muda ini mesti rehat setelah operasi pergelangan kaki dan tangan

Baca Selengkapnya

Lama Tenggelam Seusai Bikin Kejutan di US Open 2021, Emma Raducanu Kini Merasa Terlahir Kembali

1 Januari 2024

Lama Tenggelam Seusai Bikin Kejutan di US Open 2021, Emma Raducanu Kini Merasa Terlahir Kembali

Setelah 8 bulan absen, Emma Raducanu merasa bersemangat memulai musim baru yang akan diawali di ASB Classic di Auckland.

Baca Selengkapnya

Kembali dari Cedera, Emma Raducanu Merasa Terlahir Kembali

30 Desember 2023

Kembali dari Cedera, Emma Raducanu Merasa Terlahir Kembali

Emma Raducanu harus bertanding dari babak kualifikasi di Australian Open 2024.

Baca Selengkapnya

Coco Gauff Mencorong di US Open 2023, Apa Kabar Emma Raducanu yang Menjadi Sensasi pada 2021?

18 September 2023

Coco Gauff Mencorong di US Open 2023, Apa Kabar Emma Raducanu yang Menjadi Sensasi pada 2021?

Bulan ini, Coco Gauff menjadi sensansi dunia tenis setelah menjuarai US Open 2023. Lantas apa kabar Emma Raducanu, remaja yang juara pada 2021?

Baca Selengkapnya

Novak Djokovic Capai Rekor 24 Gelar Margaret Court di US Open 2023: Saya Ingin Jadi Yang Terbaik

11 September 2023

Novak Djokovic Capai Rekor 24 Gelar Margaret Court di US Open 2023: Saya Ingin Jadi Yang Terbaik

Novak Djokovic berhasil menyabet gelar US Open 2023 setelah mengalahkan Daniil Medvedev.

Baca Selengkapnya