TEMPO.CO, Jakarta - Tiga pria yang bekerja sebagai juru foto jurnalistik ditemukan tewas dalam kondisi terbungkus kantung plastik hitam di saluran air di sebelah timur negara bagian Veracruz, Meksiko. Kurang lebih sepekan sebelumnya telah terjadi pembunuhan seorang reporter di tempat yang sama.
Organisasi pers setempat meminta agar pemerintah segera mengambil tindakan menghentikan gelombang serangan yang menewaskan sedikitnya tujuh orang, terdiri dari wartawan dan juru foto di Veracruz dalam kurun waktu 18 bulan. Hampir seluruh jurnalis korban pembunuhan menulis masalah kriminalitas di negara bagian tersebut.
Meksiko merupakan salah satu negara di dunia yang sangat berbahaya bagi para pekerja pers, baik utuk reporter maupun fotografer. Mereka kerap diserang dalam beberapa tahun terakhir ini, bahkan sudah ratusan orang dibunuh, diculik, dan diperas semenjak pemerintah dengan dukungan militer memerangi kartel obat bius di sana.
Media lokal mulai meninggalkan berita-berita menyangkut kriminalitas. Mereka ketakutan melaporkan kejahatan terkait dengan perdagangan obat bius. Sebaliknya, sosial media dan blog justru kini kerap melaporkan berbagai tindak kejahatan.
"Pembunuhan terakhir berlangsung di Boca del Rio, sebuah kota kecil dekat pelabuhan Kota Varacruz, tempat polisi menemukan empat orang, Kamis, 3 Mei 2012, setelah menerima laporan dari pejalan kaki yang melihat kantung plastik di saluran air," kata Kantor Kejaksaan Umum Negara Bagian Veracruz.
Salah seorang korban diidentifikasi bernama Guillermo Luna Varela, forografer untuk situs berita www.veracruznews.com.mx. Korban lainnya diketahui bernama Gabriel Huge yang bekerja sebagai juru foto Notiver. Pejabat negara bagian mengatakan, korban ketiga adalah Esteban Rodriguez, fotografer untuk koran lokal AZ hingga tahun lalu. Namun, dia telah keluar dan bekerja sebagai seorang tukang las. Korban keempat, kata jaksa negara, adalah Luna, pacar Irasema Becerra.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terkait
Bunuh 11 Wanita, Pria Meksiko Dihukum 430 Tahun Penjara
11 Oktober 2017
Pria Meksiko dijatuhi hukuman 430 tahun penjara setelah terbukti membunuh 11 gadis yang dipaksa melakukan prostitusi dan menjual narkoba.
Baca SelengkapnyaDemi Nelayan, Wali Kota Meksiko Ini Rela Nikahi Buaya
2 Juli 2017
Wali Kota San Pedro di Meksiko membuat sensasi karena menikahi seekor buaya perempuan
Baca SelengkapnyaGudang Kembang Api Meledak di Meksiko, 11 Anak Tewas
11 Mei 2017
Ledakan di gudang kembang api kembali terjadi di Meksiko, yang menewaskan 14 orang, 11 di antaranya anak-anak.
Baca Selengkapnya20 Tahun Tak Juara, Klub Sepak Bola Ini Sewa Penyihir
23 April 2017
Pendukung klub sepak bola di Meksiko menyewa penyihir setelah tak memenangkan pertandingan satupun sejak 20 tahun lalu. Dan hasilnya...
Baca SelengkapnyaPakai Tarif Perdagangan, Meksiko Balas Arogansi Donald Trump
27 Februari 2017
Meksiko akan membalas kebijakan AS dengan mengenakan tarif perdagangan terhadap berbagai produk AS.
Unjuk Rasa Anti-Trump Terbesar Digelar di Meksiko
13 Februari 2017
Sekitar 20 ribu demonstran menuntut Trump menghormati negara mereka, membatalkan rencana pembangunan tembok di perbatasan kedua negara, serta meminta maaf.
Baca SelengkapnyaCorruptour, Gebrakan Aktivis Meksiko Memberangus Korupsi
9 Februari 2017
Aktivis antikorupsi Meksiko membuat gebrakan dalam membasmi korupsi dengan kegiatan yang dinamai Corrupttour.
Baca SelengkapnyaPerkenalkan, Presiden Meksiko Nieto Penantang Donald Trump
26 Januari 2017
Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto sering muncul di media massa terkait kebijakan Donald Trump membangun tembok di perbatasan. Berikut profil Nieto.
Baca SelengkapnyaPresiden Nieto: Meksiko Tidak Akan Bayar Biaya Bangun Tembok
26 Januari 2017
Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto menegaskan negaranya tidak akan membayar biaya pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko.
Baca SelengkapnyaTujuh Mayat Korban Mutilasi Ditemukan di Taksi di Meksiko
23 Januari 2017
Tujuh mayat korban mutilasi ditemukan dalam taksi di kawasan pantai di Meksiko.
Baca Selengkapnya