TEMPO.CO, La Paz - Presiden Bolivia Eva Morales memerintahkan militer melakukan nasionalisasi perusahaan pembangkit listrik milik Spanyol REE. Hal serupa dilakukan Argentina terhadap perusahaan minyak Spanyol, YPF, bulan lalu.
Morales mengatakan, perintah itu sebagai penghormatan terhadap rakyat Bolivia yang berjuang menguasai sumber-sumber alam di negara tersebut. Bulan lalu, Argentina melakukan hal serupa, yakni menguasai seluruh kepemilikan perusahaan minyak Spanyol, YPF.
Ketika berbicara pada peringatan Hari Buruh, 1 Mei 2012, Presiden Morales mengatakan bahwa "Untuk menghormati seluruh rakyat Bolivia yang berjuang menguasai sumber-sumber alam, maka kami menasionalisasi Transportadora de Electricidad (TDE)."
Morales beralasan, dia sengaja mengambil alih perusahaan sebab perusahaan telah gagal melakukan investasi di Bolivia. Perusahaan pembangkit listrik Spanyol REE memiliki 99,94 persen saham di TDE, sisanya di tangan rakyat Bolivia. Menurut website perusahaan, selama ini TDE memiliki dan mengoperasikan 73 persen listrik di Bolivia serta menyediakan 85 persen kebutuhan listrik untuk rakyat Bolivia.
Morales tak menyebutkan berapa besar perusahaan Spanyol itu mendapatkan kompensasi. Namun dalam pernyataannya yang dikutip pers, dia mengatakan negara akan merundingkan besaran kompensasi itu dengan REE.
TDE merupakan perusahaan terakhir yang diambil alih dari sejumlah perusahaan yang ada di Bolivia berdasarkan surat keputusan Presiden Bolivia. Pada May Day 2010, Morales menasionalisasi empat perusahaan pembangkit listrik. Satu di antaranya perusahaan asal Inggris, Rurelec, yang belum lama ini mengajukan gugatan terhadap pengadilan arbitrase di Den Haag.
Pejabat pemerintah Spanyol mengatakan, mereka baru mendengar informasi pengambilalihan itu. Namun, kata para pejabat, ada perbedaan dengan take over atas perusahaan Spanyol di Argentina yang dimiliki oleh YPF dua pekan lalu. Spanyol bereaksi keras atas nasionalisasi YPF. Oleh karena itu, Spanyol mengancam akan melakukan perlawanan dan menggalang dukungan internasional.
BBC | CHOIRUL
Berita terkait
Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara
10 Oktober 2017
Gagal memimpin revolusi di Kongo, Che Guevara beralih ke Bolivia. Ia mati dieksekusi militer negara itu yang sudah dilatih Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaBolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara
10 Oktober 2017
"Setiap orang akan mati. Tapi pemikirannya, tidak," kata Presiden Bolivia, Evo Morales.
Baca SelengkapnyaPresiden Morales: Bolivia Bebas Utang dari Bank Dunia dan IMF
26 Juli 2017
Presiden Bolivia, Evo Morales menyatakan negaranya telah sepenuhnya bebas utang dari Bank Dunia dan IMF.
Baca SelengkapnyaPemerkosa Gadis 4 Tahun Diseret dari Penjara dan Digantung
17 November 2016
Warga mengeluarkan tersangka pemerkosa dari penjara,
memukulinya, dan menggantungnya.
Tragis, Wakil Menteri Bolivia Tewas Dibunuh Pekerja Tambang
26 Agustus 2016
Wakil Menteri Dalam Negeri Bolivia Rodolfo Illanes diculik para pekerja tambang yang berdemo. Dia lalu dipukuli hingga tewas.
Baca SelengkapnyaGeger, Presiden Sebut Menteri Wanitanya sebagai Lesbian
22 November 2015
Setelahnya, Presiden mengatakan bahwa ia tidak bermaksud menyinggung siapapun.
Baca SelengkapnyaPresiden Evo Morales Minta Maaf, Sebut Menteri Lesbian
21 November 2015
Evo Morales menegur menteri kesehatan saat berpidato.
Baca SelengkapnyaPresiden Bolivia Hobi Rapat Subuh, Menteri Tampak Letih
16 Agustus 2015
Bagaimana suasana saat Presiden Bolivia, Evo Morales mengadakan rapat kabinet pada pukul 05.00?
Baca SelengkapnyaPresiden Evo Morales Pimpin Bolivia Lagi
13 Oktober 2014
Evo Morales akan membangun listrik tenaga nuklir.
Baca SelengkapnyaBolivia Miliki Kereta Gantung Tertinggi di Dunia
2 Juni 2014
Kereta gantung dengan ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut ini menghubungkan Kota La Paz dengan El Alto.
Baca Selengkapnya