TEMPO.CO , Bangkok - Dua serdadu Thailand tewas dan enam lainnya luka-luka ketika sebuah bom yang ditempelkan di sebuah sepeda motor meledak di Provinsi Patani, Thailand selatan, Selasa, 1 Mei 2012. Sedikitnya 5.000 orang di Thailand selatan meninggal dunia sejak 2004 dalam aksi kekerasan yang melibatkan kelompok sparatis muslim melawan pasukan pemerintah.
Mayoritas penduduk Thailand beragama Buddha, tapi tiga provinsi di selatan yakni Pattani, Yala, dan Narathiwat didominasi kaum muslim. Mereka merupakan bagian dari sebuah kerajaan merdeka Kesultanan Melayu Muslim hingga dianeksasi Thailand pada 1909.
Polisi mengatakan korban tewas merupakan anggota militer dari pasukan Ranger yang sedang melakukan perjalanan menggunakan truk. Namun di tengah jalan, kendaraan ini dihantam bom seberat 10 kilogram yang dikendalikan dari jalan di dekat barak militer.
Tak lama kemudian, pemerintah mengerahkan 30 ribu pasukan di kawasan tersebut untuk mencari para pemberontak, tapi hasilnya nihil. Perdana Menteri Yingluck Shinawatra sempat mengunjungi kawasan tersebut pada Ahad, 29 April 2012, untuk bertemu dengan para pemimpin agama dan komunitas setempat. Pertemuan itu diharapkan bisa mencari titik temu perdamaian.
Selama bertahun-tahun di kawasan ini kerap terjadi insiden berdarah. Pada 31 Maret lalu, sebuah ledakan menewaskan 13 orang, terdiri dari 10 orang yang sedang sibuk berbelanja di tepi jalan dan tiga lainnya berada di lapangan parkir mobil-mobil mewah di basement. Ledakan ini juga melukai 300 orang.
REUTERS | CHOIRUL
Berita terkait
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina
18 November 2018
Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.
Baca Selengkapnya110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini
26 Oktober 2017
Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.
Baca SelengkapnyaThaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand
30 Agustus 2017
Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.
Baca SelengkapnyaYingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya
27 Agustus 2017
Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.
Baca SelengkapnyaHebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand
11 Agustus 2017
Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat
Baca SelengkapnyaUU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun
20 Juli 2017
Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.
Baca SelengkapnyaHina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun
11 Juni 2017
Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.
Baca SelengkapnyaKarena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook
16 Mei 2017
Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn
Baca SelengkapnyaFB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato
11 Mei 2017
FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.
Baca SelengkapnyaAnggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi
28 April 2017
Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.
Baca Selengkapnya